Berita Sukoharjo
Muhadjir Effendy Ajak Santri Lepaskan Stigma Ponpes Al Mukmin Ngruki sebagai Sarang Teroris
Ponpes Al Mukmin Ngruki, Desa Cemani, Sukoharjo mendapat stigma sebagai "sarang teroris" menyusul sejumlah alumninya dituduh terlibat aksi teror.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rival al manaf
Santri asal Papua menjelaskan ia tinggal di daerah yang mayoritas penduduknya beragan Kristen. Sementara santri asal NTT mengakui tinggal di wilayah yang mayoritas beragama Katolik.
Melalui dialog itu, Muhadjir ingin mengajarkan, bahwa tidak semua daerah di Indonesia penduduknya mayoritas Islam.
Dua santri asal Papua dan NTT itu telah memberikan pengakuan akan hal tersebut.
Baca juga: Sosok Aipda Fahrudin, Bhabinkamtibmas Boyolali Yang Jadi Jawara MTQ di Mabes Polri
Baca juga: Video Supaya Tidak Gratifikasi, Ganjar Tukarkan Uang Baru Pemberian BI
Baca juga: Pawai Karnaval Desa Sarimulyo Blora, Berbagai Kostum Meriahkan Gelaran HUT Kemerdekaan Ke-77 RI
Indonesia sangat plural, bukan hanya menyangkut suku dan bahasanya, namun juga budaya dan agama atau kepercayaannya.
Karena itu, negara harus bisa mengayomi seluruh perbedaan itu dalam bingkai NKRI agar tidak terjadi perpecahan.
"Itulah Indonesia, dan santri Ngruki harus bisa mengayomi semua warga negara yang berbeda-beda, " katanya. (*)