Polisi Tembak Polisi
Pernyataan Ferdy Sambo Saat Kunker ke Mapolda Sumut Jadi Sorotan, Singgung Wibawa dan Kehormatan
Pernyataan Ferdy Sambo Saat Kunker ke Mapolda Sumut Jadi Sorotan, Singgung Wibawa dan Kehormatan
Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
Pernyataan Ferdy Sambo Saat Kunker ke Mapolda Sumut Jadi Sorotan, Singgung Wibawa dan Kehormatan
TRIBUNJATENG.COM - Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo kepada Brigadir J masih menjadi sorotan hingga saat ini.
Terbaru, pernyataan Ferdy Sambo saat kunjungan kerja ke Mapolda Sumut diserbu netizen.
Kujungan kerja tersebut diketahui terjadi pada 12 Januari 2022.
Saat itu, Ferdy Sambo masih menjabat sebagai Kadivpropam Polri.
Dalam pernyataannya, Ferdy Sambo meminta agar para polisi menghargai diri sendiri dan institusi.
Tak lupa, Ferdy Sambo mengingatkan agar polisi senantiasa menegakkan kehormatan serta menjaga wibawa.
Pernyataan tersebut dikutip oleh Divisi Humas Polri di Facebook pada 16 Januari 2022 pukul 22.37 WIB.
"Hargai dirimu, hargai institusimu, tegakkan kehormatanmu, jaga wibawamu sehingga Polri terus menjadi kebanggaan kita."
Irjen. Pol. Ferdy Sambo, S.H., S.I.K., M.H Kadivpropam Polri saat kunjungan kerja ke Mapolda Sumut, Rabu (12/1).
Meski postingan lama tersebut kembali menuai berbagai komentar netizen.
Sebangian besar sangat menyayangkan tindakan Ferdy Sambo yang membunuh Brigadir J.
Hal itu tentu sangat bertolak belakang dengan imbauan yang ia berikan saat kunjungan kerja ke Mapolda Sumut.
@Tirta Riawan N: Terimakasih atas motivasiny dan hasil kerja nyatanya pak yang sangat bertolak belakang sama sekali
@Muhammad Nashiruddin Hasan: Pak Sambo menasihati diri sendiri
@Jenni Retno Vincentia: The power of nitizen membuat postingan lama (16 Januari 2022) muncul ke permukaan gara² FS nge-prank se-negara. Kiranya jadi peringatan utk Polri utk menjaga komitmen karena masyarakatlah sebenar²nya "pengawas" yang tulus dan tidak punya muatan kepentingan jabatan. Merdekaaaa
@Kulo Sinten: psikopat ini bikin malu citra institusi POLRI
Pantauan Tribunjateng.com pada postingan tersebut, saat ini sudah ada lebih dari 3.000 komentar netizen.
Postingan tersebut juga mendapat lebih dari 4,7 ribu reaksi yang sebagian besar menertawakan.
Tidak hanya itu, postingan tersebut juga telah dibagikan lebih dari seribu kali oleh pengguna Facebook.
Update Terbaru Ferdy Sambo
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD kembali angkat bicara soal kasus yang menyangkut Ferdy Sambo.
Mahfud MD mengaku sempat memanggil Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto.
Mereka pun membahas tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Kasus itu terus menjadi sorotan namun hingga kini belum menemukan kejelasan terkait motif hingga kronologi.
Mahfud MD mengaku memanggil Benny Mamoto untuk menanyakan perihal isu-isu yang menyebut jika Kompolnas dan Komnas HAM dibayar orang Ferdy Sambo.
"Isunya di luar saya bilang Kompolnas dan Komnas HAM itu sudah dipengaruhi lah, sudah diskenario bahkan kalau saya tunjukkan di medsos sudah dibayar.
Apakah bapak pernah berhubungan dengan Sambo atau orangnya," kata Mahfud MD dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (18/8/2022).
Menurut Mahfud MD, pertanyaan tersebut pun dijawab Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti.
Poengky, kata dia, mengaku jika pernah dipanggil mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Mahfud MD menuturkan Ferdy Sambo sempat nangis-nangis mengaku istrinya, Putri Chandrawati dilecehkan Brigadir J.
"Yang jawab Poengky, Poengky ini anggota Perempuan, anggota Kompolnas. Saya pak yang dipanggil, mana, yah itu dia manggil cuma nangis aja," ujar Mahfud MD.
Bahkan, saat ditemui Poengky, Ferdy Sambo juga mengungkapkan kemarahannya bakal menembak hancur Brigadir J apabila berada di lokasi saat kejadian.
"Nangis, aduh saya ini dizalimi, dizalimi, istri saya dilecehkan. Kalau saya di situ saya tembak sendiri sampai hancur badannya (Brigadir J) gitu dia," ucap Mahfud MD meniru omongan Ferdy Sambo.
Lebih lanjut, Mahfud MD pun mengaku sempat berdiskusi dengan seorang Anggota DPR RI.
Setelahnya, ia kembali memanggil Kompolnas guna mengganti skenario kasus tersebut.
"Begitu saya bicara dengan orang (Anggota DPR) ini, saya panggil lagi Kompolnas. Saya bilang Pak ini kita harus ganti basic skenarionya harus diganti. Ini bukan tembak menembak tapi pembunuhan saya bilang," ungkapnya.
Karena itu, Mahfud MD menegaskan setelah itu pihaknya mengganti skenario dan mengikuti alurnya pihak keluarga Brigadir J.
"Oleh sebab itu mulai sekarang kita ikuti saja alurnya yang ini di para pengacara itu menurut saya itu lebih logis. Karena dia punya bukti-bukti lain dan rentetan peristiwa yang dikemukakan oleh mereka masuk akal," ucapnya.
Diketahui Brigadir J menjadi korban pembunuhan yang diotaki eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.
Dalam kasus tersebut polisi telah menetapkan empat tersangka yakni eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo, Kuat Maruf (KM), Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, dan Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR.
Para tersangka dijerat pasal 340 subsider pasal 338 juncto pasal 55 dan pasal 56 tentang pembunuhan berencana.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyampaikan bahwa tersangka Bharada E adalah pelaku penembakan terhadap Brigadir J.
Sementara itu, tersangka Brigadir Ricky dan KM diduga turut membantu saat kejadian.
"Bharada RE telah melakukan penembakan terhadap korban. Tersangka RR turut membantu dan menyaksikan penembakan korban, KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022).
Agus menuturkan bahwa tersangka Ferdy Sambo diduga merupakan pihak yang meminta Bharada E menembak Brigadir J.
Dia juga yang membuat skenario seolah-olah kasus itu merupakan kasus tembak menembak.
"Irjen Pol FS menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi peristiwa tembak menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga," katanya. (*)