Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Cerita Bondan Dipaksa Beli Tiket Semarang Pati Rp 200 Ribu di Terboyo, Menolak Ditampar dan Dicekik

Bondan warga Brebes mendapatkan pengalaman tak mengenakan ketika di Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bondan warga Brebes mendapatkan pengalaman tak mengenakan ketika di Kota Semarang.

Pengalaman tersebut diperolehnya saat berada di Simpang Terboyo.

Ia kena tampol hingga dicekik lehernya oleh para calo preman di lokasi tersebut.

Perlakuan tak mengenakan itu ditulisnya di grup Facebook warga Semarang yang memiliki anggota grup ratusan ribu.

Baca juga: BCA Hadirkan Bazaar Bangga UMKM dan Autoshow Electric Vehicle Show

Baca juga: AS Siapkan Bantuan Militer Tambahan Rp 11,8 Triliun untuk Ukraina

Baca juga: Ini Salah Satu Pencapaian Paling Berkesan bagi Haryanto selama Menjabat Bupati Pati Dua Periode

"Kejadian sebenarnya agak lama , sekira awal bulan April 2022, tapi baru saya tulis pengalaman tersebut di grup Facebook Semarang dengan harapan ada tindakan dari Polisi," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, Jumat (19/8/2022).

Ia mengaku, kejadian itu ketika hendak menempuh perjalanan berangkat kerja ke Juwana, Pati.

Ia hendak bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK).

Sewaktu menunggu bus jurusan tujuannya, ia didatangi oleh tiga orang calo tiket yang memaksanya untuk membeli tiket seharga Rp200 ribu.

Sontak ia menolak mentah-mentah lantaran harga normal tiket hanya Rp95 ribu.

"Aku bilang ke mereka, kamu calo ya? Mereka langsung marah kemudian menampar satu kali lalu mencekik leher sambil mengancam jangan macam-macam di daerah sini (Terboyo)," ujarnya.

Ia tak bisa berbuat banyak sebab takut urusan akan panjang. 

Apalagi ia seorang diri di lokasi tersebut.

Ia pun ketika itu harus membayar tiket tersebut dengan harga Rp200 ribu.

"Saya ga sempat lapor polisi lha wong dikejar waktu. Mau kerja, kalau lapor polisi kan pasti ditanya-tanya dulu padahal saat itu sudah mepet waktunya," terangnya.

Ia mengaku, sengaja mem-posting pengalamannya tersebut di grup Facebook supaya menjadi pembelajaran bagi orang lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved