Berita Sragen
Harga Telur Ras di Sragen Meroket, dari Rp 25 Ribu Menjadi Rp 29 Ribu
Harga barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) terus mengalami kenaikan.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Harga barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) terus mengalami kenaikan. Setelah harga cabai merah naik, harga telur ras saat ini juga mengalami kenaikan.
Pantauan Tribunjateng.com di Pasar Bunder Sragen, harga telur mengalami kenaikan Rp 5 ribu per kilogramnya. Dimana harga normal Rp 24 ribu menjadi Rp 29 ribu per kilogram.
Tri Basuni, salah satu pedagang telur di Pasar Bunder mengaku kenaikan harga ini telah terjadi satu pekan terakhir. Kenaikan Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu.
"Sekarang harga telur melambung tinggi luar biasa. Kenaikan sudah 10 hari ini, harga telur untuk partai besar Rp 27.800 kalau eceran Rp 29.000," kata Tri sapaan akrabnya itu.
Kenaikan harga telur ini berimbas pada jumlah penjualannya menurun, bahkan omsetnya turun 25 persen. Dalam hari-hari biasa, dirinya bisa menjual 3 ton telur namun saat ini hanya 2 ton telur dalam sehari.
"Omset tentu agak menurun karena penjualan menurun, menurunnya sekitar 25 persen. Kalau normal sehari bisa jual 3 ton, saat ini paling dua ton itu saja sudah susah," keluh Tri.
Menurutnya, kenaikan harga telur bisa jadi karena bantuan PKH yang mulai di distribusikan namun juga bisa dikarenakan harga pakan ayam juga mengalami kenaikan.
Naiknya harga telur ini dikatakan Tri memang menjadi musiman. Biasanya harga telur naik menjelang lebaran dan keluarnya bantuan PKH seperti saat ini.
Telur Retak
Harga telur yang naik, tidak membuat konsumen membeli telur retak. Tri mengaku telur retak hanya dicari oleh para penjual kue untuk membuat adonan.
"Telur retak itu kan digunakan untuk bahan-bahan kue tapi kalau untuk konsumsi biasa ya tetep cari (telur) yang bagus," lanjut dia.

Harga telur retak sendiri memang cukup miring. Satu kilogramnya bisa selisih Rp 3 ribu dari harga telur biasa, selain itu kuantitasnya juga lebih banyak seperempat kilo.
Kenaikan harga telur ini dibenarkan Pengawas Perdagangan Ahli Muda Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Diskop UKM dan Perindag Sragen, Kunto Widyastuti.
Dia mengatakan kenaikan telur ayam ras ini sudah terjadi sepekan terakhir. Kunto mengaku harga telur memang naik sedikit demi sedikit sejak Juni hingga Juli, namun pada Agustus ini lebih lebih banyak.
"Juni sampai Juli sudah beranjak naik sedikit demi sedikit. Agustus malah naik lagi, saat ini Rp 29.500," katanya.
Untuk sementara ini, kenaikan harga telur dikatakannya imbas dari harga pakan yang juga mengalami kenaikan. (*)