Liputan Khusus
Lapak Togel Serempak Tutup Mulai 17 Agustus: Jika Tertangkap Kantor Tidak Tanggungjawab
Tutupnya lapak judi togel setelah adanya arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi fenomena di Kota Semarang. Bahkan, beredar broadcast di
Jumai bersama aktivis pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, mengaku sudah berupaya memberantas judi togel sejak 2013. Bahkan, pihaknya beberapa kali sudah bersurat ke Kapolri, Kapolda, Kapolres, Kapolsek, Dandim, Wali Kota, hingga Gubernur.
"Memang ada penindakan tapi sifatnya hanya ke lapak-lapak kecil. Tidak masif. Ketika ditutup nanti tidak berselang lama buka kembali," tutur Jumai.
Terpisah, Kapolda Jateng Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut fenomena tutupnya lapak judi bukan faktor ketakutan atas kebijakan Kapolri. Pihaknya telah melakukan upaya preemtif dan preventif.
"Ini Kapolrestabes sudah lapor ke saya bahwa wilayah Polrestabes Semarang sudah tiarap semua. Artinya bukan takut tapi mereka sudah sadar. Mereka sudah merubah kelakuannya tidak berjudi lagi," tutur dia.
Menurut Kapolda, langkah tersebut telah berhasil dilakukan. Pihaknya mengaku tidak bangga menghukum masyarakat.
"Tetapi kalau masyarakat telah sadar itu merupakan satu potensi bahwa itu merupakan suatu tindak pidana, melanggar hukum, dan melanggar agama itu sudah bagus sekali," tuturnya.
Irjen Luthfi mengatakan upaya pencegahan lebih baik ketimbang menghukum masyarakat. Hal tersebut menjadi peringatan bagi seluruh jajaran di wilayah Polda Jateng.
"Termasuk juga para Kapolres yang lain," tutur dia.
Kapolda mengataka,n Polda Jateng sejak periode Januari hingga Juli 2022 telah mengungkap judi sebanyak 224 kasus dan 381 tersangka.
Kemudian pada saat ini, dalam waktu sehari Polda Jateng mengungkap 112 kasus judi dengan jumlah tersangka 256 orang.
"Kualifikasinya 24 orang bandar dengan barang bukti Rp 72 juta," ujarnya.
Menurut jenis judi terungkap diantaranya judi online, togel. Sementara untuk judi online terungkap dua jaringan internasional. (TIM/TRIBUN JATENG CETAK)