Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Khusus

Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji: Ferdy Sambo Tentukan Nasib Aparat (1)

Dia yang menentukan hitam putih seorang aparat mau promosi. Artinya Propam ini menentukan nasib seseorang.

Editor: rustam aji
zoom-inlihat foto Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji:  Ferdy Sambo Tentukan Nasib Aparat (1)
TRIBUNNEWS.COM
Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji

TRIBUNJATENG.COM - JAKARTA - Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang menjadi tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J memiliki pengaruh besar di Polri.

Hal itu dikatakan Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji saat wawancara di kantor Tribun Network, Jakarta, Senin (22/8/2022).

"Dia yang menentukan hitam putih seorang aparat mau promosi, misalnya seseorang yang sedang duduk di jabatan kalau dia diperiksa oleh Propam karena ada laporan terkait suatu masalah bisa batal naik," kata Susno.

Barulah Kadiv Propam, lanjut dia, melaporkan kepada Kapolri apabila ada catatan khusus dari seorang aparat katakan saja perwira tinggi.

Misalnya ada pengaduan masyarakat bahwa pelayanannya tidak bagus atau diduga aparat terlibat melindungi narkoba.

"Artinya Propam ini menentukan nasib seseorang termasuk karier aparat," tuturnya.

Berikut petikan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Mantan Kabareskrim Susno Duadji

Seberapa besar power dari seorang Kadiv Propam di institusi Polri? 

Dia yang menentukan hitam putih seorang aparat mau promosi, misalnya seseorang yang sedang duduk di jabatan kalau dia diperiksa oleh Propam karena ada laporan terkait suatu masalah bisa batal naik.

Laporan Kadiv Propam ke Kapolri ini jadi catatan khusus apakah dia akan digeser dari jabatan setelah itu atau apa. Ini sampai ke bawah sampai ke Kapolres Indonesia.

Terus misalnya ada pengaduan masyarakat bahwa pelayanannya tidak bagus atau diduga terlibat melindungi narkoba terus artinya Propam ini menentukan nasib seseorang termasuk karier aparat.

Itu sudah lumrah dan bukan hanya di Polri tapi termasuk di kementerian di militer di institusi lain orang-orang yang mengganjal jabatan seperti ini ya yang menentukan nasib orang yang powerfull, di atas dia ini ya Kapolri.

Jadi memang Kadiv Propram ini punya link atau akses langsung ke petinggi Polri?

Ya karena fungsinya tugas dan tanggung jawabnya dia dekat sama Kapolri, kedua karena dia ikut di dalam segala hal termasuk promosi. Makanya jaringannya makin lama makin luas jadi jabatan ini jabatan strategis makanya harus dipegang oleh orang yang amanah punya integritas.

Kalau tidak amanah, tidak punya integritas nanti dia sebagaimana dikatakan Pak Mahfud yang bintangnya bukan dua lagi tapi bintang lima. Artinya power yang ada dia selewengkan. 

Banyak beredar dokumen-dokumen ada yang judulnya kaisar Ferdy Sambo dan konsorsium 303 kemudian dibalas lagi dengan dokumen yang menyangkut Kabareskrim yang sekarang Pak Komjen Agus. Bagaimana tanggapannya?

Ya ini kasus ini kan kasus yang paling-paling menarik perhatian masyarakat se-Indonesia mengapa karena kasus ini kan sesuatu yang tidak terbayangkan dan tidak mungkin terjadi seorang jenderal membunuh orang yang paling dekat. 

Mengapa saya katakan paling dekat karena dalam kedinasan dialah (Brigadir J) yang awal dialah yang menyiapkan segala macam keperluan dalam hal di luar dinas dia merekat di rumah tangga.  

Mungkin dia ambilkan sepatu ambilkan apapun yang sangat dekat ya tapi dibunuh dan ini kan aneh rasanya nggak mungkin namun terjadi sehingga perhatian seluruh Indonesia ke sini, lebih aneh lagi dan lebih enggak masuk akal lagi jenderal ini tidak bertanggung jawab. 

Tidak seperti kesatria, ya dia lemparkan tanggung jawab ini kepada pembantunya juga pangkat terendah disuruh ngaku ini kemudian dia mencoba menjadi sutradara merancang cerita seolah-olah terjadi tembak menembak dengan alasan karena si korban Brigadir Josua Hutabarat ini mengganggu istrinya.

Sebagai seorang reserse senior bagaimana Anda melihat fenomena yang terjadi ini?

Sudah satu setengah bulan dari tanggal 8 Juli sampai hari ini kalau saya melihat ini banyaklah yang bonceng, baik dari dalam maupun dari luar skenario. 

Mungkin karena jenderal ini sebagai yang mengkoordinir satgassus sehingga dikaitkan perjudian, narkoba, penyelundupan minyak dan lain-lain.

Nah isu ini busa saja untuk menggoyang pejabat untuk digeser, buat yang bintang tiga kan ada kesempatan, bintang satu baik ke bintang dua dan bisa juga ada benarnya ini dimanfaatkan untuk menjatuhkan yang di atas. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved