Hotman Paris Siap Bantu Wanita Dipukuli di SPBU, Pelaku Anggota DPRD Dipanggil Pimpinan Gerindra

TRIBUNJATENG.COM - Oknum anggota DPRD Kota Palembang yang pukuli wanita di SPBU kini dipanggil pimpinan Partai Gerindra.

Surat panggilan itu diunggah oleh akun Instagram Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea pada Kamis (25/8/2022).

Dalam surat itu tertulis bahwa Saudara M Sukri Zen, oknum yang terlibat diundang untuk menjalani sidang Majelis Kehormatan di Jakarta pada Jumat (26/8/2022).

Yang bersangkutan juga diminta untuk membawa saksi serta mengajukan bukti.

Baca juga: Nia Ramadhani Gabung Geng Cendol, Sultan Sosialita Nagita Slavina Cs

Sebelumnya, Hotman Paris menyatakan jika ia siap membantu mengawal kasus ini.

"Sudah ratusan warga Palembang menghubungi Hotman melalui DM mengadu katanya diduga ada oknum DPRD memukuli seorang gadis di Pom Bensin hanya karena tidak mau dipotong antrian isi bensin.

Kalau memang dia oknum DPRD, atau aparat pejabat, ayo kita lawan. Hotman Paris siap berangkat ke Palembang untuk melawan hal-hal seperti itu dan tidak minta dibayar, alias gratis," ucap Hotman Paris di Instagramnya pada Rabu (24/8/2022).

Hotman Paris pun mengatakan jika ia akan melaporkan kasus ini ke Prabowo Subianto, ketua umum Partai Gerindra.

Lantaran oknum DPRD itu berasal dari fraksi Gerindra.

"Hotman paris akan melaporkan ini ke bapak prabowo(menteri pertahanan) dan adik nya pak hashim (yang dua2 nya klien hotman paris selama puluhan tahun). Kenapa? Karena oknum DPRD palembang tsb yang melakukan pemukulan dipom bensin tersebut adalah dari partai gerindra. Hotman sudah menjadi pengacara dari keluarga jnd(purn) prabowo selama puluhan tahun dan tahu benar bawha keluarga prabowo dan keluarga hashim adalah keluarga baik2 dan pemimpin yang baik," tulis Hotman.

Sebelumnya viral di media sosial, oknum DPRD Kota Palembang memukuli seorang wanita di SPBU Demang Lebar Daun pada Jumat (5/8/2022).

Pelaku emosi karena tak diijinkan memotong antrian isi BBM.

Korban sudah melaporkan masalah ini di kantor polisi, namun hingga kini belum diproses.

Sampai akhirnya korban membuat unggahan di media sosial dan menjadi viral.