Berita Nasional
Suara Panggilan "Sayang" Tiba-Tiba Terdengar Hebohkan Suasana Rapat Komisi III DPR dengan Kapolri
Suara panggilan "sayang" menghebohkan suasana rapat pembahasan penembakan dan pembunuhan Brigadir J antara Komisi III DPR dengan Kapolri.
“Kami menyadari dan kami mohon maaf bahwa peristiwa yang terjadi ini tentunya sangat mencederai rasa keadilan publik dan butuh waktu untuk kemudian kami membuat terang peristiwa yang terjadi,” kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Listyo mengatakan peristiwa ini merupakan musibah bagi keluarga besar koorps Bhayangkara baik bagi korban maupun sosok yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Tentunya apa yang terjadi ini musibah bagi kami semua karena yang terjadi ini menimpa keluarga besar kami, keluarga besar Polri baik yang meninggal maupun yang menjadi tersangka,” ujarnya.
“Ini menjadi pil pahit bagi kami untuk kedepan perbaikan institusi Polri kedepan,” lanjut dia.
Dia menambahkan pihaknya bersykur mendapat dukungan dari seluruh elemen mulai dari Presiden, Komisi III DPR hingga masyarakat dalam menuntaskan kasus kematian Brigadir J ini.
Presiden, kata dia, telah meminta untuk mengusut tuntas kasus Ferdy Sambo ini agar dapat dituntaskan secara transparan dan terbuka. Itubtercermin dari keterlibatan Komnas HAM dan Kompolnas dalam kasus ini.
“Tadi disampaikan bahwa dari proses yang kemungkinan masibh bisa bertambah. Namun demikian kami pastikan bahwa kami dalam posisi yang betul-betul akan memproses semuanya sesuai dengan fakta yang kita temukan dan ini merupakan bukti bahwa kami tidak pandang bulu dalam memproses kasus ini,” katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suara 'Sayang' Hebohkan RDP Komisi III dan Kapolri, Terdengar Teriakan Kita Laporkan MKD dan Mesum
Baca juga: Kompolnas Desak Kapolri Pecat Irjen Ferdy Sambo Melalui Sidang Kode Etik Secepatnya