Berita Semarang

Catatan Sejarah Kota Semarang, Bandara Pertama di Jalan Abdul Rahman Saleh, Kini Jadi Islamic Center

Tjahjono Raharjo, pemerhati sejarah Kota Semarang membenarkan adanya bandara di Jalan Abdul Rahman Saleh Semarang yang disebut adalah yang pertama.

Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
Rijksmuseum Belanda
Pesawat berkode PK-AFC terparkir di Lapangan udara Simongan pada 1930. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah bangunan berdiri megah di kompleks Islamic Center Kota Semarang.

Aspal mulus bak permadani juga menghiasi jalan di kompleks yang ada di Jalan Abdul Rahman Saleh Semarang tersebut.

Namun siapa sangka, tempat tersebut adalah bandara pertama di Kota Semarang.

Baca juga: Klenteng Tay Kak Sie Semarang Bagikan 22 Ton Beras Untuk Masyarakat

Bahkan pesawat yang melayani rute internasional juga mendarat di sana.

Keberadaan bandara di wilayah itu juga didokumentasikan oleh Bataviaasch Nieuwsblad pada 5 Desember 1924.

Bahkan dalam peta lama di era 1920 an, wilayah tersebut ditulis landingsterrein voor vliegtuigen, yang berarti area pendaratan pesawat.

Tak hanya itu, Koninklijk Instituut voor Taal, Landen Volkenkunde (KITLV), Lembaga Ilmu Bahasa, Negara dan Antropologi Kerajaan Belanda, juga mendokumentasikan landasan pacu pesawat di area tersebut pada 1928.

Dari foto KITLV, di landasan udara itu terdapat beberapa pesawat dan dua hanggar, serta beberapa bangunan.

Lapangan udara Simongan di Semarang pada 1928.
Lapangan udara Simongan di Semarang pada 1928. (KITLV - Leiden)

Baca juga: Satu Keluarga Terlihat Profesional, Kompak Curi Kucing Ras Seharga Rp 2,2 Juta di Petshop Semarang

Baca juga: Kabar Terkini Tol Yogyakarta-Bawen Semarang: Ada Terowongan 1 Kilometer Hingga Pangkas Waktu 1,5 Jam

Bandara pertama di Kota Semarang tersebut juga dicatat dalam buku Awal Kedirgantaraan di Indonesia: Perjuangan AURI 1945-1950, karya Nana Nurliana Suyono.

Dalam buku tersebut, bandara telah ada di beberapa kota besar di Indonesia termasuk Kota Semarang sejak awal 1920.

Sementara dalam buku Jejak Langkah Penerbangan di Nusantara karya Kengen, pada 1928 para pelaku bisnis Hindia Belanda mengadakan penerbangan sipil yang dijalankan sebuah maskapai. 

Dari ide tersebut berdirilah maskapai penerbangan sipil di Hindia Belanda, Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM).

Beberapa tahun kemudian, penerbangan KNILM tak hanya melayani rute kota-kota Hindia Belanda seperti Kota Semarang, bahkan rute penerbangan ke Australia hingga Singapura.

Meski demikian awal rute penerbangan di era itu Jakarta-Semarang dan dilanjutkan ke Surabaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved