Liga 1 2022
Aku Brajamusti Piye, Teriak Pelaku Pembunuhan Aditya Suporter PSS Sleman
Polisi menggelar konferensi pers terkait kasus pengeroyokan suporter PSS Sleman hingga meninggal di Mapolres Sleman, Senin (29/8/2022).
Penulis: galih permadi | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - Polisi menggelar konferensi pers terkait kasus pengeroyokan suporter PSS Sleman hingga meninggal di Mapolres Sleman, Senin (29/8/2022).
Dalam live Instagram Polres Sleman, Kasatreskrim Polres Sleman, AKP AKP Ronny Prasadana memerinci peran pelaku pembunuhan Aditya Eka Putra, suporter PSS Sleman yang terjadi Minggu (28/8/2022) dini hari.
Aditya, suporter PSS Sleman dikeroyok hingga meninggal seusai menonton laga PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya di stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (27/8/2022).
AKP Rony memerinci peran 12 tersangka pengeroyokan suporter PSS Sleman:
- HN (40) memukul korban menggunakan paralon dan mengenai punggung korban.
- AE (21) memukul korban dengan stik dan membacok korban menggunakan mandau.
- KI (26) menendang dan membacok korban dengan celurit.
- YM (22)memegangi korban.
- AP (29( menarik dan memiting korban.
- AE (18) membacok korban.
- AS (20) menendang dan memukul korban.
- SM (37) memukul dan menendang korban.
- AB (19) memukul dan membacok korban dengan celurit kecil, serta membawa molotov.
- RF (22) menabrak korban dengan sepeda motornya yang saat ini sudah disita sebagai barang bukti.
- FS (31) memukul korban.
- JN (17) memprovokasi dengan mengatakan dikejar oleh rombongan suporter dan melemparkan kembang api kepada korban.
“Pelaku tidak menonton pertandingan. Mandau untuk menganiaya korban dibuang di salah satu kolam di Gamping, ini masih kami cari,” ujarnya.

Baca juga: Tak Disangka, Inilah Sosok Pencuri PC dan Kalung Ze Valente Pemain PSS Sleman
Baca juga: Benarkah Pelatih PSS Sleman Mengundurkan Diri? Ini Kata Andy Wardhana Buat Seto Nurdiantoro
Aku Brajamusti Piye
Polisi mengupdate kasus tewasnya seorang suporter PSS Sleman yang dikeroyok oleh belasan orang pada Minggu (28/8/2022) dini hari.
Pihak kepolisian pun telah menangkap sekaligus menetapkan 12 orang yang diduga kuat sebagai pelaku pengeroyokan serta penganiayaan.
Berdasarkan informasi, dalam kasus tersebut, salah satu oknumnya adalah anak di bawah umur.
Dia pula yang menjadi provokator sehingga terjadi penganiayaan yang berakibat tewasnya seorang suporter PSS Sleman.
Polres Sleman menetapkan 12 tersangka terhadap pengeroyokan suporter PSS Sleman, Aditya Eka Putra pasca laga lawan Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta, Sabtu (27/8/2022) malam.
Sebelumnya melalui BolaSport.com melaporkan bila salah satu suporter PSS Sleman Aditya Eka Putra meninggal dunia pasca laga melawan Persebaya.
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh akun sosmed PSS Sleman.
"Turut Berduka Cita Aditya Putra Erwanda," tulis dalam gambar postingan terbaru akun resmi klub pada Minggu (28/8/2022) siang.
"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un."
"Keluarga besar PSS Sleman mengucapkan turut berduka atas berpulangnya saudara kita, Aditiya Eka Putranda."
"Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," lanjutnya.
Pada Senin (29/8/2022), Polres Sleman menetapkan 12 tersangka pengeroyokan insiden tersebut.
Dari ke-12 tersangka tersebut, ada satu tersangka yang masih di bawah umur.
"Kami mengamankan 18 orang awal, namun menetapkan 12 orang tersangka berdasarkan peran mereka dalam pengeroyokan," kata Kasatreskrim Polres Sleman, AKP Rony Prasadana.
"Tersangka adalah HN, AE, KI, YM, AP, AE, AS, SM, AB, RF, FS, JN (di bawah umur)," tambahnya.
Menurut AKP Rony, korban dianiaya pada Minggu (28/8/2022) pukul 00.15 di palang pintu Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
Korban ditabrak oleh pelaku setelah palang rel kereta terbuka.
Lalu rombongan pelaku menganiaya korban.
Adapun AKP Rony menjelaskan bahwa salah satu tersangka (JN) melakukan provokasi.
"Rombongan ini (korban) lewat, masih ada kereta, lalu palang kereta terbuka ditabraklah sama rombongan tersangka ini," kata AKP Rony.
"Rombongan tersangka salah satunya JN itu ngomong 'aku dikejar-kejar'."
"Yang ngomong 'Aku Brajamusti, piye' salah satu dari rombongan itu (tersangka) tapi bukan JN," tambahnya.
AKP Rony mengimbau para suporter terutama yang ada di wilayah Sleman dan Yogyakarta tidak terprovokasi dengan adanya berita ini.
Pihaknya berkomitmen menegakkan hukum yang berlaku.
"Ini kejadian terjadi tidak hanya sekali di wilayah Sleman."
"Intinya kami komitmen untuk menegakkan hukum dan dengan kejadian ini kami minta dari suporter tidak ada yang terprovokasi," ujarnya.
"Karena ini tidak sekali, akan kami telusuri sampai pada kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Brajamusti," tambahnya. (*)
Baca juga: 3 Daerah yang Diprediksi Menjadi Kemunculan Dajjal Saat Kiamat, Tanah Menjadi Kering Saat Hari Akhir