Fokus
Fokus: Menunggu Kenaikan Harga BBM Subsidi
Tanda-tanda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jelas terlihat. Pemerintah makin sering menunjukkan beratnya beban keuangan negara jika ha
Penulis: Erwin Ardian | Editor: m nur huda
Tajuk Ditulis Oleh Wartawan Tribun Jateng, Erwin Ardian
TRIBUNJATENG.COM - Tanda-tanda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jelas terlihat. Pemerintah makin sering menunjukkan beratnya beban keuangan negara jika harus terus mengeluarkan subsidi untuk para pengguna BBM subsidi jenis Pertalite.
Terakhir, Menteri Keuangan Sri Mulyani buka-bukaan data subsidi BBM yakni Pertalite dan Solar. Dari data yang dibeberkan Sri Mulyani, subsidi yang dikeluarkan negara saat ini termasuk dalam kategori ‘keterlaluan’. Uang dari kantong pemerintah harus dikeluarkan untuk membayar lebih dari setengah nilai jual Solar dan Pertalite.
Sebagai gambaran, harga keekonomian Pertalite saat ini seharusnya adalah Rp 14.450/liter, padahal harga jual ecer Rp 7.650/liter. Pemerintah harus membayar selisih harga sebesar Rp 6.800/liter atau 47,1 persen.
Solar pun tak jauh beda. Harga keekonomian solar adalah Rp 13.950/liter, sedangkan di SPBU harga jualnya Rp 5.150/liter. Pemerintah menggunakan uang rakyat untuk membayar selisih harga Rp 8.800 atau 63,1