Berita Viral
Suporter PSS Sleman Kembali Jadi Korban Tewas karena Pengeroyokan, Ini Pernyataan Kapolres Sleman
Akibat penganiayaan tersebut, Aditya Eka Putranda yang merupakan salah suporter PSS Sleman akhirnya dinyatakan meninggal dunia
"Beberapa orang mulai kami amankan. Ada pendalaman dari Reskrim perannya si A apa, nantinya untuk membuat terang kejadian penganiayaan itu," tegas Kapolres Sleman.
Kendati telah mengamankan beberapa orang, namun Kapolres Sleman belum memastikan motif dan identitas para pelaku.
"Memang ada yang nanya, itu sedang kami pastikan.
Kalau kejadian memang setelah pertandingan, sekitar 22.30 WIB. Kemudian ada kejadian penganiayaan ini. Itu akan kami pastikan lagi," tegasnya.
Ucapan Duka Cita PSS Sleman dan BCS
Manajemen PSS Sleman menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Aditya Eka Putranda, seorang suporter Super Elang Jawa.
Diketahui sebelumnya, Aditya Eka Putranda mengalami penganiayaan sekelompok orang di wilayah Gamping Sleman pada Sabtu (27/8/2022) malam.
"Terkait musibah kemarin, kami turut berbelasungkawa atas meninggalkan suporter kami dari BCS, saudara Aditya. Kita adalah satu keluarga dan menjunjung tinggi sportivitas," kata Direktur Utama PT PSS , Andywardhana Putra saat dihubungi Tribunjogja.com , Minggu (28/8/2022).
Dari informasi terakhir pihak kepolisian, pelaku pengeroyokan sudah tertangkap dan polisi sedang mendalami kasus tersebut.
"Dari kejadian sebelumnya, saya sudah tidak ingin ini terjadi kembali. Membayangkan bagaimana orang tuanya melepas anaknya untuk mendukung tim kebanggaannya dan ternyata ia tidak pernah kembali, membuat hati saya sangat teriris," urainya.
"Siapapun pelakunya, semoga pihak kepolisian bisa memberikan hukuman yang setimpal.
Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran untuk kita yang cukup mahal," ungkapnya.
Andy, sapaan akrabnya, berharap dari kejadian ini, suporter sepak bola di seluruh Indonesia bisa sadar dan hal serupa seperti ini tidak perlu terjadi lagi.
"Saya berharap dengan kejadian ini, seluruh suporter sepak bola di seluruh Indonesia bisa sadar dan membuka mata kalau sepak bola tidak lebih berharga daripada nyawa.
Semoga kita bisa lebih baik lagi menata kekeluargaan di antara para suporter sepak bola di Indonesia," pungkasnya.