Berita Sukoharjo
CCTV Intai Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Desa Cemani Sukoharjo, Dipantau via Smartphone
Kecamatan Grogol termasuk penyumbang sampah terbesar di Kabupaten Sukoharjo.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Kecamatan Grogol termasuk penyumbang sampah terbesar di Kabupaten Sukoharjo. Tidak kecuali di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, suplai sampah dari desa itu cukup banyak, baik sampah rumah tangga maupun UMKM dan pasar.
Maklum, desa pinggiran Sukoharjo itu berada dekat dengan perkotaan Solo dengan pemukiman padat dan pusat ekonomi yang bergeliat.
Sebagian warga masih membuang sampah sembarangan sehingga menimbulkan masalah sosial dan lingkungan.
Ini yang melatarbelakangi Pemerintah Desa Cemani membuat inovasi untuk mengatasi masalah sampah yang menumpuk tiap harinya.
Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berada di belakang pasar jadi solusi sementara untuk menampung sampah warga. Pemerintah menjadwal pembuangan sampah warga ke TPS agar tertib demi kenyamanan bersama.
"Batas pembuangan sampah jam 2," kata Kades Cemani Hadi Indriyanto, Selasa (30/8/2022)
Ternyata aturan itu kerap dilanggar sebagian warga. Mereka membuang sampah ke TPS di luar jadwal yang ditentukan. Pihaknya pun tak bisa mengawasi dan menegur mereka saat itu juga.

Hingga pihaknya berinisiatif untuk memasang CCTV di TPS. Pihaknya memanfaatkan perangkat teknologi untuk mengawasi pergerakan warga yang membuang sampah secara liar.
Bukan hanya CCTV, speaker juga dipasang di tempat itu. Jika ada warga yang membuang sampah di TPS di luar jadwal, pergerakannya akan terekam CCTV.
Alarm peringatan akan berbunyi melalui pengeras suara saat ada mobilitas warga di sekitar TPS. Menariknya, aktivitas di TPS selalu bisa terpantau melalui smartphone pengelola atau perangkat desa terkait.
Ternyata cara ini cukup efektif. Warga yang hendak membuang sampah ke TPS di luar jadwal mengurungkan niat atau putar balik.
"Dengan keberadaan CCTV, warga yang membuang sampah liar itu berkurang. Kan ada speakernya itu, mereka langsung mengurungkan niatnya, " kata Antonius, Kadus sekaligus pengelola TPS Desa Cemani
Bukan hanya efektif menertibkan warga yang membuang sampah sembarangan. Teknologi itu juga dimanfaatkan untuk mengawasi pergerakan truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup.
Setiap hari, sampah yang tertampung di TPS akan diangkut truk-truk untuk dibuang ke TPA. Ini sempat bermasalah karena pihaknya tidak bisa mengawasi pergerakan truk pengangkut sampah dari TPS tiap harinya.
Terkadang truk datang tidak sesuai aturan sehingga sampah yang diangkut tak maksimal. Padahal, warga sudah membayar untuk jasa pengiriman sampah dari TPS menuju TPA.