Berita Salatiga
Ratusan Guru PAUD Menari Dalam Festival Tari Tembang Dolanan, Sundari: PAUD Dianggap Non Formal
Dalam rangka HUT Ke-17, HIMPAUDI Kota Salatiga meminta adanya kesetaraan.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Dalam rangka HUT Ke-17, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kota Salatiga meminta adanya kesetaraan.
Kesetaraan ini yakni kesetaraan dengan pendidikan formal, hal tersebut disampaikan Ketua HIMPAUDI Kota Salatiga, Siti Sundari dalam kegiatan Festival Tari Tembang Dolanan dalam rangka HUT ke 17 HIMPAUDI di Taman Kota Salatiga.
Dirinya menambahkan bahwa sampai saat ini pendidikan PAUD masih dianggap pendidikan non formal.
Akibat dari hal tersebut, pendidik PAUD tidak disebut guru yang berimbas pada hak-hak yang tidak di dapat oleh guru PAUD.
“Pendidik yang disebut guru adalah pendidik yang mengajar formal sedangkan kami tidak di sekolah formal sehingga kami tidak dianggap sebagai guru,” kata Sundari kepada Tribunjateng.com, Selasa (30/8/2022)

“Ini berimplikasi undang-undang guru dan dosen hak-yang menyatakan hak-hak guru yang di sana, diantaranya sertifikasi dan hal-hal lain,” imbuhnya.
Dalam kegiatan festival ini menampilkan beberapa tarian yang dilakukan oleh para guru PAUD yang ada di Kota Salatiga.
Sundari mengaku masing-masing perwakilan guru PAUD di satu kecamatan menampilkan kreasi tarian dan tembang dolanan dengan tujuan untuk melestarikan dolanan anak yang saat ini mulai ditinggalkan.
“Selain itu, memberikan tontonan ke masyarakat tujuannya untuk lebih mengenalkan diri organisasi HIMPAUDI dan perjuangan guru PAUD non formal yang sampai saat ini belum setara,” paparnya.
Dirinya berharap dengan kegiatan ulang tahun ini bisa membuka mata masyarakat bahwa guru PAUD setara dengan pendidikan formal di Salatiga khususnya dan umumnya di Indonesia.
Selain itu, mewakili rekan sejawat Sundari ingin adanya revisi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Utamanya tidak ada pengkategorian guru formal dan non formal.
“Sekedar informasi saat ini guru PAUD non formal di Salatiga ada 435 orang dari 123 lembaga pendidikan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah KB Margi Rahayu, Sidomukti, Abet Nigo Sarwo Edy berharap ada kesetaraan dan penghargaan yang sama dengan guru formal.
Hari Pertama Salatiga Mayday is Fun Day, Ganjar dan Sinoeng Siap Perjuangkan Jaminan Buruh |
![]() |
---|
Damkar Salatiga Evakuasi 3 Ular dalam Sehari, Salah Satunya Sembunyi di Sepeda Motor |
![]() |
---|
Tak Terima Disoraki Saat Datang Ke Kafe Ketika Lebaran, 9 Pelaku Pengeroyokan Ini Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Pria Salatiga Ditangkap Polisi karena Lakukan Penganiayaan Setelah Bubarkan Pesta Miras |
![]() |
---|
Pembuat Bingkisan Lebaran di Salatiga Kebanjiran Orderan, Meningkat Hingga 50 Persen. |
![]() |
---|