Berita Salatiga

Inilah Rumah Masa Kecil Yos Soedarso di Salatiga, Sebagian Kamar Disewakan Buat Indekos

Rumah ini merupakan rumah keluarga Laksamana Madya TNI Yosaphat Soedarso atau Yos Soedarso, seorang pahlawan nasional Indonesia.

Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: deni setiawan

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Rumah dengan desain lawas dan cat berwarna biru berada di tengah permukiman padat penduduk di Gladagan RT 01 RW 05 Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Rumah ini merupakan rumah keluarga Laksamana Madya TNI Yosaphat Soedarso atau Yos Soedarso, seorang pahlawan nasional Indonesia.

Untuk menuju ke rumah itu, hanya bisa dilewati satu sepeda motor, sebab terletak di gang sempit.

Baca juga: Petugas Damkar Kota Salatiga Selamatkan Burung Hantu yang Terjerat Benang Layangan di Pohon

Di rumah lawas ini, Yos Soedarso lahir dan menghabiskan masa kecilnya bersama kedua orangtua serta adik lelakinya.

Sebenarnya tidak banyak benda milik Yos Soedarso yang tersisa di rumah itu.

Hanya ada dua foto yang menunjukkan kegagahan seorang Yos Soedarso.

Satu foto saat Yos Soedarso mengenakan seragam dan satu foto lainnya merupakan foto Yos Soedarso bersama istri dan bayi anak Yos Soedarso.

Di area halaman rumah tersebut nampak sebuah plang yang menunjukkan bahwa rumah ini merupakan rumah masa kecilnya yang lengkap dengan kisah kepahlawanan.

Plang tersebut dibuat oleh Pemkot Salatiga sebagai bentuk penghormatan terhadap Yos Soedarso.

Saat ini rumah tersebut ditinggali oleh keponakan Yos Soedarso, Endang Rahayu Soekarnowati (47), satu orang anaknya, dan beberapa anak kos.

Rumah ini memang Endang sewakan sebagai rumah kos.

Endang mengatakan, rumah ini terjadi beberapa renovasi seusai Yos Soedarso menghembuskan napas terakhir.

Bukti fisik rumah masa kecil Yos Soedarso yang ada di Gladagan RT 01 RW 05 Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Kamis (1/9/2022).
Bukti fisik rumah masa kecil Yos Soedarso yang ada di Gladagan RT 01 RW 05 Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Kamis (1/9/2022). (TRIBUN JATENG/HANES WALDA MUFTI)

Baca juga: Kapolres Salatiga Terjun Langsung Bantu Warga Menyeberang Jalan

Baca juga: Cerita Sahabat Marbot Keliling Bersihkan Masjid di Salatiga, Sepekan Tiga Tempat

“Dulu rumahnya tidak seperti ini."

"Dulu rumahnya gubuk, lalu direnovasi oleh TNI AL pada 1970 an,” kata Endang kepada Tribunjateng.com, Kamis (1/9/2022).

Dirinya tidak pernah bertemu dengan sosok Yos Soedarso secara langsung.

Namun, dirinya banyak mendengarkan cerita dari ayahnya jika pahlawan nasional itu merupakan sosok yang amat menyayangi keluarganya.

“Dulu bapak suka cerita, kalau pak Yos sosok yang sangat sayang sama keluarga, sama adiknya ya bapak saya ini,” paparnya.

“Kalau dulu bapak dinakalin oleh teman-temannya, pasti pak Yos yang melindungi."

"Pak Yos juga dikenal sebagai sosok yang sangat pendiam dan tidak banyak omong,” imbuhnya.

Sementara tiga anak Yos Soedarso hidup di Belanda dan Jakarta, hanya sesekali mereka mendatangi rumah ini.

"Dua anaknya Pak Yos ada di Belanda yang nomor satu dan nomor tiga, kalau nomor dua itu di Jakarta,” ungkapnya.

“Kalau yang Belanda itu sudah lama sekali tidak pernah ketemu sama saya, paling hanya teleponan saja."

"Kalau yang di Jakarta kadang memang masih suka pulang mampir ke sini,” tambahnya.

Endang berkata, ada pihak yang meminta rumah ini dijadikan museum Yos Soedarso termasuk dari TNI AL.

Baca juga: Kecelakaan Salatiga : Truk Muatan Motor Baru Terguling di Jalan Suruh-Karanggede

Namun, secara pribadi dirinya menolak rumah keluarganya dibeli dan dijadikan museum.

“Sempat ada penawaran seperti itu rumah ini dijadikan museum tapi secara pribadi saya menolak karena ini rumah keluarga besar bukan rumah pribadi pak Yos,” katanya.

Menurutnya, rumah ini jika dijadikan museum juga kurang tepat karena rumah ini sudah mengalami renovasi.

Dirinya juga tidak tahu kamar pak Yos di bagian mana.

Barang-barang peninggalan saat ini juga hanya foto.

“Sesuai amanat, rumah ini dibiarkan sebagai rumah keluarga saja."

"Bukan soal materi, tapi soal kenangan dan historinya,” paparnya. (*)

Baca juga: INNALILLAHI, Ibu dan Anak Meninggal, Kecelakaan Maut di Sragen, Motor Remuk Terlindas Truk Tangki

Baca juga: Inilah Aplikasi Omahe Dewe, Database Infrastruktur Permukiman di Kota Pekalongan

Baca juga: INNALILLAHI, Nyai Heni Maryam Istri Almaghfurlah KH Maimoen Zubair Tutup Usia

Baca juga: Segini Harga Anyar Tiket Nonton Laga Persiku Kudus, Panpel: Buat Bantu Kebutuhan Finansial Tim

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved