Berita Nasional

Relawan Jokowi Temui Prabowo, Pengamat: Mungkin Lobi Menjual Jasa Kerelawanan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Relawan Jokowi yang menjabat Wakil Menteri Desa PDTR Budi Arie Setiadi, pada Jumat (2/9/2022) lalu.

Editor: m nur huda
FACEBOOK/Budi Arie Setiadi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu empat mata dengan Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi, pada Jumat (2/9/2022) lalu, di Kementerian Pertahanan. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Wakil Menteri Desa PDTR Budi Arie Setiadi, pada Jumat (2/9/2022) lalu.

Keduamya bertemu selama kurang lebih satu jam di Kementerian Pertahanan.

Tentu, pertemuan kedua sosok ini tak bisa lepas dari pembicaraan terkait kontestasi Pilpres 2024.

Pasalnya, Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, telah menyatakan kesiapannya untuk maju kembali sebagai Capres di 2024.

Sedangkan, Budi Arie merupakan Ketua Umum relawan Presiden Jokowi sejak tahun 2014 lalu.

Petemuan kedua tokoh politik ini disebut sebagai sinyal komunikasi awal dalam mempersiapkan Prabowo Subianto maju sebagai Capres.

Tak hanya itu, pertemuan itu juga menjadi sinyal bahwa Presiden Jokowi merestui dan mendukung Prabowo di 2024.

Melihat berbagai kemungkinan itu, Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, bahwa mendekati masa penentuan keterusungan calon presiden, maka elit politik akan banyak lakukan pertemuan dengan tokoh pemilih pengaruh di tingkat pemilih.

Apalagi, menurutnya, pertemuan Prabowo dengan Budi Arie merupakan lobi-lobi politik. Termasuk, adanya kemungkinan lobi politik itu datang dari kedua pihak.

"Dilihat dari tempat pertemuan, dimungkinkan Budi Arie yang lakukan lobi ke Prabowo untuk menjual jasa kerelawanan, ini mahfum dilakukan untuk mendapat peluang bekerja di 2024," kata Dedi Kurnia.

Dedi juga menyoroti soal hasil Musra yang menunjukan bahwa nama Prabowo Subianto tidak dominan, dan justru tak mencampai tiga besar.

"Meskipun dalam Musra di mana Budi Arie terlibat nama Prabowo tidak dominan, tetapi Prabowo jelas keterusungannya, di banding Sandiaga Uno, apalagi Ganjar Pranowo," terang Dedi.

"Untuk itu, Budi Arie mengiincar peluang kerelawanan pada tokoh yang berpeluang maju," sambungnya.

Lebih lanjut, Dedi menyebut bahwa pertemuam Prabowo dan Budi Arie memiliki nuansa politik ekonomi. Dimana, satu sisi Prabowo menerima Budi Arie dengan orientasi mendapat dukungan politis," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved