Berita Semarang

Hujan Deras Sebabkan Longsor di Ungaran Kabupaten Semarang, Toko Akuarium Ini Kebanjiran Air Lumpur

Rumah tersebut dibanjiri oleh air lumpur hingga barang-barang di toko perlengkapan akuariumnya rusak

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
Istimewa
Sebuah rumah di Nyatnyono, Ungaran, Kabupaten Semarang kebanjiran air lumpur akibat longsor, Minggu (11/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Hujan lebat yang terjadi di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (11/9/2022) sore-malam kemarin menyebabkan satu rumah warga terkena dampak longsoran tanah.

Rumah yang dihuni oleh Kukuh Anggriawan di Dusun Blanten, Desa Nyatnyono tersebut dibanjiri oleh air lumpur hingga barang-barang di toko perlengkapan akuariumnya rusak.

Dikatakannya, peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 16.00 WIB sore hari dan dampaknya dirasakan hingga tengah malam.

“Jadi karena hujan lebat itu, talud yang ada di proyek di belakang atas rumah saya seperti longsor dan aliran airnya yang cukup deras melanda rumah saya.

Baca juga: Nestapa Nelayan Mlonggo Jepara, Berhari-Hari Tak Bisa Melaut Karena Kesulitan Solar: Kami Makan Apa?

Baca juga: Sepasang Kekasih Tertangkap Pakai dan Edarkan Sabu saat Masih Jalani Masa Bebas Bersyarat

Selain itu, drainase di sekitar rumah saya juga tidak lancar bisa jadi faktor juga yang membuat toko di rumah yang saya huni kebanjiran,” kata Kukuh kepada Tribunjateng.com, Senin (12/9/2022).

Kukuh mengatakan, di belakang rumahnya tersebut terdapat tebing setinggi sekitar 15 sampai 20 meter yang merupakan lokasi longsor dampak dari proyek yang belum diketahui pembangunan apa.

Kukuh mengaku terpaksa menjebol dinding bangunan toko perlengkapan akuariumnya itu agar aliran air lumpur tak mengenai bangunan utama rumahnya.

Menurutnya, karena muara air lumpur berada di bangunan utama rumahnya, maka ia segera melakukan pengalihan atau antisipasi dengan menjebol dinding tokonya.

Akibatnya, perlengkapan akuarium dagangannya itu sebagian besarnya rusak dan ruangannya tergenang air lumpur.

“Saya yang panik langsung menjebol toko bersama teman-teman saya yang sedang bertamu ke tempat saya, dibantu warga sekitar.

Saya lapor ke grup kelurahan, kemudian datang perangkat desa dan BPBD Kabupaten Semarang,” sambungnya.

Anggota BPBD Kabupaten Semarang dan sejumlah pihak lain datang dan melakukan diskusi bersama terkait permasalahan tersebut.

Dari kata Kukuh, ia berharap tiang listrik yang menjadi penghambat aliran air bisa dipindahkan lantaran ke depannya dikhawatirkan akan terjadi hal serupa.

Kukuh mengatakan bahwa kejadian tersebut telah menimpa rumah milik ibunya tersebut sebanyak empat kali sejak 2018 lalu.

“Jadi kejadian longsor dan kebanjiran ini sudah terjadi empat kali karena rumah saya termasuk dataran rendah dan pojokan sehingga rawan terkena longsoran dan banjir,” pungkasnya.

Dari pantauan Tribunjateng.com, kerusakan dan genangan air lumpur di rumah tersebut sudah dibersihkan.

Sementara itu, untuk kerusakan talud masih terlihat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved