Berita Semarang

Kepala Dinas Perdagangan Semarang Klaim Kenaikan Bahan Pokok Belum Terlalu Signifikan

Kenaikan beberapa komoditas belum begitu signifikan terkait imbas naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perdagangan Kota Semarang mengklaim kenaikan bahan pokok di ibu kota Jawa Tengah imbas naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) belum terlalu signifikan. 

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis menyampaikan, telah melakukan pemantauan harga ke pasar-pasar tradisional. Bahkan, ada enam titik pemantauan yang dilakukan Dinas Perdagangan untuk monitoring harga kebutuhan pokok pasca naiknya harga BBM. 

"Kemarin, Pak Menteri Perdagangan juga rawuh ke Semarang untuk melakukan peninjauan harga," terang Nurkholis, Selasa (13/9/2022). 

Menurutnya, kenaikan beberapa komoditas belum begitu signifikan. Bahkan, harga komoditas telur cenderung turun dari semula Rp 30 ribu - Rp 31 ribu menjadi berkisar Rp 27 ribu - Rp 28 ribu.
Adapun harga cabai mengalami sedikit kenaikan dari semula berkisar Rp 70 ribu menjadi Rp 75 ribu - Rp 80 ribu. 

"Kalau dibanding beberapa waktu lalu cabai sempat mencapai Rp 90 ribu, bahkan Rp 100 ribu, saat ini kenaikannya belum begitu signifikan. Mungkin nanti di minggu-minggu berikutnya seperti apa kami belum tahu," ujarnya. 

Mengantisipasi terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok yang tinggi, Nurkholis mengatakan, pemerintah tentu bakal menyiapkan beberapa skema untuk meringankan beban masyarakat, misalnya kegiatan pemberian bantuan, operasi pasar, dan program subsidi transportasi. 

Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Sugeng Dilianto menambahkan, komoditas yang mengalami kenaikan mayoritas merupakan komoditas yang dari luar kota, misalnya cabai. Cabai yang beredar di Kota Semarang rata-rata berasal dari Magelang, Bandungan, dan sekitarnya. 

"Cabai naik karena jalur distribusinya. Rata-rata kiriman dari luar kota. Ada cost distribusi. Sehingga, mengalami kenaikan" terangnya. 

Di sisi lain, lanjut dia, komoditas yang mengambil dari lokal Kota Semarang cenderung stabil, misalnya telur. Telur yang beredar di wilayah Kota Semarang rata-rata berasal dari Mijen dan Gunungpati. 

Dinas Perdagangan telah melakukan rapat koordinasi di internal pemkot. Pihaknya selalu melaporkan ketersediaan dan harga bagan pokok di Semarang. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved