Berita Jakarta

Alasan Solo Dipilih sebagai Tempat Penyerahan Sertifikat Gamelan Warisan Budaya Takbenda dari UNESCO

UNESCO telah mengesahkan gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda 15 Desember 2021.

Penulis: yayan isro roziki | Editor: sujarwo
Istimewa
Flyer acara penyerahan sertifikat Gemelan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari UNIESCO, yang akan digelar di Balai Kota Solo, Jumat. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) telah mengesahkan gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda.

Pengesahan gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda dilakukan UNESCO pada siding yang digelar Rabu 15 Desember 2021 lalu.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) akan menyerahkan sertifikat gamelan sebagai Warisan  Budaya Takbenda dari UNESCO kepada masyarakat Indonesia sebagai pemilik budaya gamelan.

Dalam hal ini, masyarakat Indonesia yang akan diwakili oleh 14 Pemerintah Provinsi, Institute Seni Surakarta dan Maestro Gamelan (alm) Rahayu Supanggah dan Made Bandem.

Seremoni penyerahan sertifikat UNESCO yang menyatakan gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda akan dilaksanakan di Balai Kota Surakarta, dalam konser Mahambara Gamelan Nusantara, pada Jumat 16 September 2022 malam.

Direktur Pengembangan  dan Pemanfaatan Kebudayaan pada Kemendikbudristek, Dr. Restu Gunawan, mengatakan sertifikat UNESCO akan diserahkan melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai dokumen Negara.

Serta, kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, dan juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) pengusul gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda kepada UNESCO.

Disebutkan, Pemprov pengusul tersebut adalah:

1.     Jawa Tengah (Jateng)

2.     Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

3.     Jawa Timur (Jatim)

4.     Jawa Barat (Jabar)

5.     Bali

6.     Kalimantan Selatan (Kalsel)

7.     Kalimantan Timur (Kaltim)

8.     Kalimantan Barat (Kalbar)

9.     Lampung

10.  Sumatera Barat (Sumbar)

11.  Sumatera Selatan (Sumsel)

12.  Bangka Belitung (Babel)

13.  Nusa Tenggara Barat (NTB), dan

14.  Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Lebih lanjut, Ristu mengatakan, Mahambara Gamelan Nusantara: ‘Gamelan Indonesia untuk Dunia’ menjadi tema peristiwa selebrasi penyerahan sertifikat gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

“Gamelan telah diusulkan kepada UNESCO sejak tahun 2018, dan telah dinyatakan resmi masuk dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO melalui sidangke-16 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Paris Perancis pada tanggal 15 Desember 2021.”

“Gamelan ditetapkan bersama dengan 46 warisan budaya takbenda lain, diantaranya Nora, drama-tari di Thailand Selatan; dan Al-Naoor, kerajinan seni tradisional dari Irak,” terang Ristu dalam keterangannya, Selasa (13/9/2022).

Lebih lanjut ia menyampaikan, hingga saat ini sudah 11 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang telah masuk dalam daftar UNESCO.

Disebutkan, sebelum gemlan, sudah ada 10 hal berikut yang mendapat sertifikat dari UNESCO:

Pantun sebagai multinasional nominasi bersama dengan Malaysia (2020)

1.     Tradisi Pencak Silat (2019)

2.     Pinisi, seni membuat perahu di Sulawesi Selatan (2017)

3.     Tiga genre tari tradisional di Bali (2015)

4.     Noken, tas rajut dan ikat dari Papua (2012)

5.     Tari Saman (2011)

6.     Angklung (2010)

7.     Batik Indonesia (2009)

8.     Wayang (2008), dan

9.     Keris Indonesia (2008), serta

10.  Satu program terbaik untuk pelatihan membatik kepada siswa sekolah (2009). 

“Rasa bangga dan bahagia atas peristiwa tersebut kami wujudkan dengan menggelar acara Festival Gamelan Nusantara di Solo Jawa Tengah,” tandasnya.

Ristu menerangkan, Kota Solo dipilih sebagai tempat pelaksanaan karena telah lama Kota Solo membranding dirinya sebagai ‘rumahnya’ gamelan.

Sebagai tempat di mana gamelan tumbuh secara kultural, lekat dengan rumah produksi gamelan, dan eksistesi yang tak berkesudahan mengenai tumbuh kembangnya gamelan, hingga menjadi inisiator pengajuan gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO.

“Maka selayaknya Kota Budaya ini menggelar selebrasi dan menggunakan momen penyerahan sertifikat ini sebagai satu peristiwa sejarah yang akan selalu dikenang pada masa yang akan dating,” tuturnya.

Acara perayaan akan dimeriahkan melalui tiga penampilan Gamelan D’Eselon, Konser Tribute to Rahayu Supanggah, dan Konser Paramagangsa Silang Gaya Nusantara. Konser Tribute to Rahayu Supanggah akan menampilkan enam rangkaian karya sang Maestro seni gamelan yaitu “Amartya”, “Duet”, “Kartini”, “TuturTinutur”, “Escargo”, “Jo dirasakno”, dan “Lintang Rembulan”.

Sementara itu, Konser Paramagangsa menampilkan aneka permainan gamelan gaya: Surakarta, Jogjakarta, Bali, Sunda, Banyuwangi, Blora, Banyumas, Kutai Kartanegara, dan diperkaya dengan sajian music gaya Minang dan Makassar.  

Pertunjukan akan menghadirkan 200 seniman yang mewakili berbagai gaya musikal. 
Pertunjukan akan digelar untuk umum di halaman Balai Kota Surakarta. Dapat pula disaksikan melalui live streaming di youtube Budaya Saya dan ISI Surakarta Official. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved