Berita Semarang
Iwan Budi Terpantau CCTV Saat Melintas di Jalan Sekitar POJ City
Keterbatasan kamera CCTV membuat polisi belum bisa mendapatkan informasi lebih lanjut saat korban memasuki perumahan atau tidak.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kapolrestabes Semarang memaparkan time line dari kasus temuan mayat dan kendaraan yang telah terbakar di Kawasan Marina Kota Semarang, Senin (19/9/2022)
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, terkait penemuan tersebut sebenarnya yang melaporkan adalah Babinkamtibnas, (8/9/2022) sekira pukul 17:00.
"Namun saat itu sang babin sedang melaksanakan pengamanan unjuk rasa didepan gubernuran sehingga baru ditindak lanjuti kurang lebih jam delapan malam setelah kembali dari kegiatan unjuk rasa," jelasnya saat jumpa pers di Polrestabes Semarang.
Baca juga: Kata Iwan Budi Sebelum Tewas Dibunuh, Siap Bertanggungjawab di Kasus Korupsi Hibah Tanah Semarang
Lanjutnya, laporan awal dari kejadian tersebut merupakan terkait penemuan motor yang telah terbakar.
"Dipadang ilalang yang di PT Family itu," katanya.
Selanjutnya Irwan menjelaskan, pada (24/8/2022) saudara Iwan Boedi Prasetijo berangkat dari rumah menuju ke kantor seperti biasanya.
"Kemudian tangal (25/8/2022) dilaporkan hilang oleh keluarga," ungkapnya.
Lanjutnya, pada (1/9/2022) saksi atas nama Slamet melihat bekas motor terbakar di lahan terbuka tempatnya bekerja namun pada saat itu dia menduga di tempat tersebut hanya ada motor terbakar.
"Kemudian (8/9/2022) informasi itu dilaporkan oleh Babinkamtibnas," katanya.
Ia menambahkan, pada (9/9/2022) pihak kepolisian menuju ke TKP.
"Kemudian dari olah TKP ini menemukan kerangka jenazah tanpa kepala tanpa kaki dan tanpa tangan," terangnya.
Ia menyebut, dari hasil olah TKP awal tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan forensik dimana hasil forensik awal, diketahui bahwa tubuh yang terbakar tersebut dibakar dalam keadaan sudah meninggal.
"lalu kemudian ada pembakaran jadi berbeda hasilnya ketika jenazah itu dalam keadaan hidup terus kemudian kebakar nah ini disimpulkan jenazah yang berada di TKP itu sudah dalam keadaan meninggal lalu kemudian dibakar itu poin pertama," jelasnya.
Ia menyimpulkan dari poin pertama tersebut bahwa tewasnya korban merupakan bagian dari tindak kejahatan.
"Artinya kita menyimpulkan adalah ini bagian dari kejahatan kan tidak mungkin misalnya orang sudah meninggal kemudian bakar dirinya sendiri, kira-kira begitu," paparnya.
Lanjutnya, untuk mengetahui siapa identitas korban yang berada di TKP penyidik juga sudah melakukan pemeriksaan DNA.
"Bahwa setelah mengambil sampel dari anak anak korban atas nama iwan itu kemudiian diperoleh keidentikan jadi poin kedua disimpulkan dari proses penyelidikan oleh Polri bahwa jenazah ini adalah jenazah Iwan," jelasnya.
untuk menemukan bagian-bagian tubuh yang terpisah dari kejadian tersebut, tim gabungan melakukan olah TKP lanjutan.
"Dari olah TKP ulang tangal (14/9/2022) kemudian diketemukan tulang kering kaki yang hilang tanpa jari jarinya, kemudian tulang lengan kiri dan kanan ditemukan kemudian tangan kiri lengkap dengan jari jarinya," ungkapnya.
Ia menambahkan, olah TKP lanjutan melibatkan anjing kesayangan dari korban.
"si moci (nama anjing)," ucapnya.
Irwan menyebut, olah TKP lanjutan yang dilakukan oleh Tim Gabungan pada (15/9/2022) mendapatkan hasil.
"Kemudian berikutnya hari berikutnya kita melakukan olah TKP lanjutan ini yang ditemukan juga antara lain ada pisau dan tulang Iga," jelasnya.
Selain itu dirinya menjelaskan, pada (24/8/2022) korban terpantau CCTV saat melintas di jalan sekitar POJ City Kawasan Marina Kota Semarang.
"Disini akan kami tunjukan terpantau Iwan ada di lokasi, cuman kita belum bisa mendapatkan informasi setelah dari sini apakah masuk ke dalam atau memasuki kawasan perumahan yang ada disini karena keterbatasan CCTV," tutupnya. (*)