Berita Internasional
Lady Jane Grey, Ratu Inggris yang Berkuasa Hanya 9 Hari kemudian Dihukum Mati
Namanya Lady Jane Grey. Ratu Inggris yang memiliki masa pemerintahan tersingkat, yakni hanya sembilan hari.
TRIBUNJATENG.COM - Namanya Lady Jane Grey.
Ratu Inggris yang memiliki masa pemerintahan tersingkat, yakni hanya sembilan hari.
Dia naik takhta pada 10 Juli 1553 sampai 19 Juli 1553.
Baca juga: Afrika Selatan Minta Kerajaan Inggris Kembalikan Berlian di Mahkota dan Tongkat Ratu Elizabeth II
Lady Jane Grey tidak pernah memiliki cita-cita menjadi seorang ratu.
Lady Jane dipaksa menjadi seorang ratu demi memenuhi kepentingan politik ayahnya, Henry Grey.

Kekuasaan Lady Jane Grey diturunkan oleh Ratu Mary I dan divonis hukuman mati.
Berdasarkan berbagai sumber, Lady Jane Grey adalah korban rencana politik licik yang dilakukan ayahnya dengan John Dudley.
Lalu seperti apa kisah tragis kehidupan Lady Jane Grey yang hanya berkuasa selama sembilan hari?
Simak kisahnya yang dilansir dari Kompas.com.
Kisah Lady Jane Grey
Lady jane Grey adalah cicit Raja Henry VII yang lahir di Leicester, Inggris pada Oktober 1537.
Ia merupakan anak dari Henry Grey dan Lady Frances Brandon yang menganut Kristen Protestan.
Lady Jane Grey sendiri tumbuh dengan mengenyam pendidikan.
Pada tahun 1551, ayahnya yang merupakan Duke of Suffolk menjodohkan dirinya dengan Duke of Northumberland, Lord Guildfold Dudley.
Lord Guildfold Dudley adalah anak dari putra dari John Dudley, wali Raja Edward VI yang naik takhta saat berusia usia 10 tahun pada 1547.
Meski berusia muda, Raja Edward VI ternyata menderita penyakit TBC. Kondisi kesehatan Raja Edward VI yang memburuk, banyak orang yang memanipulasi dan memanfaatkannya termasuk John Dudley.
Pada 1553, kondisi kesehatan Raja Edward VI semakin memburuk dan John Dudley berambisi agar kekuasaan tidak jatuh ke tangan saudara tirinya, Mary Tudor.
Mary Tudor atau Ratu Mary I merupakan seorang penganut Katolik yang taat.
John Dudley memengaruhi Raja Edward VI agar tidak memberikan kekuasaannya kepada seorang penganut Katolik.
Karena bujuk rayu John Dudley, akhirnya Raja Edward VI memilih Lady Jane Grey sebagai penerus takhtanya.
Pada 6 Juli 1553, Raja Edward VI meninggal dan Lady Jane Grey langsung ditetapkan sebagai Ratu Britania Raya.
Saat itu, Lady Jane Grey baru berusia 15 tahun dan menerima takhta yang diberikan padanya.
Setelah empat hari kematian Raja Edward VI, Lady Jane Grey dinobatkan sebagai Ratu Inggris.
Dinobatkannya Lady Jane Grey sebagai Ratu Inggris memicu pertentangan dari Mary Tudor dan parlemen.
Pasalnya, menurut Hukum Suksesi 1544, Mary Tudor yang seharusnya menjadi Ratu Inggris.
Akhirnya intrik politik John Dudley diketahui masyarakat hingga membuat dukungan kepadanya menguap.
Bahkan ayah Lady Jane Grey sendiri berbalik arah dan mendukung Ratu Mary I berkuasa dalam waktu singkat.
Sikap tersebut dilakukan ayah Lady Jane Grey untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Usai sembilan hari berkuasa, Lady Jane Grey dipenjara di Menara London.
Sedangkan John Dudley dinyatakan bersalah atas pengkhianatan yang dilakukan dan dieksekusi mati pada 22 Agustus 1553.
Pada 1553, Lady Jane Grey dan suaminya juga dinyatakan bersalah.
Namun karena usia keduanya masih muda, Mary Tudor menggagalkan vonis hukuman mati.
Tapi kesempatan tersebut justru disia-siakan oleh ayah Lady Jane Grey, Henry Grey.
Henry Grey melakukan pengkhianatan dengan bergabung kelompok pemberontak Sir Thomas Wyatt.
Ratu Mary I menghadapi pemberontakan tanpa ampun.
Hal itu juga yang membuat Ratu Mary I memutuskan untuk mengeksekusi Lady Jane Grey.
Pada 12 Februari 1554, Lady Jane Grey akhirnya dieksekusi hukuman mati dengan cara dipenggal. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Tragis Lady Jane Grey, Ratu Inggris Tersingkat yang Divonis Mati
Baca juga: Peti Mati Ratu Elizabeth II Telah Siap Selama Lebih dari 30 Tahun