Dongeng Anak Sebelum Tidur Bawang Merah dan Bawang Putih
Inilah dongeng yang cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur berjudul Bawang Merah dan Bawang Putih.
Penulis: non | Editor: galih permadi
Dongeng Anak Sebelum Tidur Bawang Merah dan Bawang Putih
TRIBUNJATENG.COM - Inilah dongeng yang cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur berjudul Bawang Merah dan Bawang Putih.
Dahulu kala, ada sebuah keluarga yang hidup bahagia.
Mereka memiliki seorang puteri cantik bernama Bawang Putih. Namun pada suatu hari, ibu Bawang Putih jatuh sakit dan akhirnya
meninggal.
Setelah kejadian itu, Bawang Putih hidup dengan ayahnya. Ayah Bawang Putih adalah seorang pedagang yang sering bepergian jauh.
Karena tak tega meninggalkan Bawang Putih sendirian di rumah, akhirnya ayah Bawang Putih memutuskan menikah lagi dengan seorang janda.
Janda tersebut memiliki satu anak yang diberi nama Bawang Merah.
"Mulai sekarang kau akan memiliki ibu dan kakak tiri untukmu, namanya Bawang Merah,"tutur Sang Ayah.
Bawang Putih pun bahagia karena memiliki keluarga baru. Ibu tiri dan Bawang Merah bersikap sangat manis padanya.
Namun ternyata kebaikan itu hanua sesaat.
Ibu dan kakak tiri Bawang Putih memiliki sifat yang jahat.
Mereka bersikap baik pada Bawang Putih hanya ketika ayahnya ada bersamanya.
Namun ketika ayahnya pergi berdagang, mereka menyuruh Bawang Putih mengerjakan segala pekerjaan rumah seperti seorang pembantu.
Ternyata kemalangan Bawang Putih belum berhenti sampai disitu, selang beberapa waktu, ayah Bawang Putih juga jatuh sakitdan akhirnya meninggal dunia.
Kini, ibu tiri dan Bawang Merah bersikap semakin jahat pada Bawang Putih.
"Sekarang semua pekerjaan rumah kamu kerjakan setiap hari," kata ibu tirinya setelah sang ayah dimakamkan.
Bahkan waktu beristirahat Bawang Putih juga semakin terbatas.
Tiap hari dia harus melayani semua kebutuhan Bawang Merah dan ibu tirinya.
Sampai padasuatu pagi ketika Bawang Putih mencuci di sungai, tanpa disadari salah satu selendang kesayangan Bawang Merah hanyut.
"Kakak, maaf selendangmu hanyut di sungai," tutur Bawang Putih.
Bawang Merah pun memarahi Bawang Putih Dia menyuruh Bawang Putih mencari selendang itu dan tidak boleh pulang sebelum menemukanya.
"Jangan pernah pulang ke rumah ini jika selendangku tidak kau temukan!" bentak Bawang Merah.
Akhirnya, Bawang Putihmenyusuri sungai untuk mencari selendang itu.
Hingga larut malam, selendang itu belum juga dia temukan.
Ketika tengah menyusuri sungai, Bawang Putih melihat sebuah gubuk,ternyata gubuk itu dihuni oleh seorang nenek sebatang kara.
Bawang Putih akhirnya meminta izin untuk menginap semalam.
"Nenek,bolehkah aku izin menginap di rumahmu?" tanya Bawang Putih.
Nenek itu cukup baik hati, dia mempersilahkan Bawang Putih untuk menginap.
Nenek itu juga menanyakan perihal tentang Bawang Putih, dan bagaimana dia sampai di tempat itu.
Bawang Putih pun menceritakan nasib yang dialaminya, hingga nenek yang mendengar itu merasa iba.
Ternyata, selendang yang dicari Bawang Putih ditemukan oleh si nenek.
"Saat melewati sungai, aku menemukan selendang ini tersangkut di bebatuan," tutur Nenek.
"Nenek, trimakasih sekali," tutur Bawang Putih bahagia.
Tapinenek itu mau menyerahkan selendang itu dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya
selama seminggu.
"Aku mau memberikan selendang ini. Tapi ada syaratnya. Kau harus tinggal di sini selama seminggu," tutur Nenek.
Bawang Putih menerima tawaran itu dengan senang hati.
"Dengan senang hati aku akan menemanimu Nek,"
Waktu seminggupun berlalu, dan kini waktunya Bawang Putih untuk pulang.
Karena selama tinggal disitu Bawang Putih sangat rajin, nenek itu memberikan selendang yang dulu dia temukan dan memberi hadiah pada Bawang Putih.
Dia disuruh memilih diantara dua buah labu untuk dia bawa.
Awalnya Bawang Putih ingin menolak, namun karena ingin menghormati pemberian, Bawang Putih akhirnya memilih labu yang kecil dengan alasan takut tak kuat membawanya.
Dan nenek itu hanya tersenyum mendengar alasan itu.
Setelah itu, Bawang Putihpun segera pulang dan menyerahkan selendang itu pada Bawang Merah.
Setelah itu dia segera ke dapur untuk membelah labu dan memasaknya. Namunbetapa terkejutnya dia, karena ketika labu itu dibelah, ternyata labu itu berisi emas permata yang sangat banyak
Secara tak sengaja, ibu tiri Bawang Putih melihatnya dan langsung merampas semua emas itu.
Bukan hanya itu, dia juga memaksa Bawang Putih untuk menceritakan dari mana dia mendapat labu ajaib itu.
Mendengar cerita Bawang Putih, muncul niat jahat di benak ibu tiri yang serakah itu.
Esokpaginya, dia menyuruh Bawang Merah untuk melakukan hal yang sama seperti yangdilakukan Bawang Putih, dia berharap akan bisa membawa pulang labu yang lebih besar sehingga isinya lebih banyak.
Singkat cerita, Bawang Merah yang malas itu tiba di gubuk nenek, dan diapun tinggal disitu selama seminggu.
Namun karena sifatnya yang pemalas, dia hanya bermalas-malasan saja dan tidak mau membantu pekerjaan si nenek.
Dan ketika sudah waktunya pulang, diapun di suruh memilih labu sebagai hadiah. Tanpa fikir panjang, dia langsung mengambil labu yang besar dan segera berlari pulang tanpa mengucapkan terimakasih.
Setelah tiba dirumah, Ibunya sangat senang melihat anaknya membawa labu yang sangat besar.
Dia berfikir pasti emas di dalamnya cukup banyak.
Karena tak ingin diketahui oleh Bawang Putih dan takut jika Bawang Putih minta bagian, mereka menyuruh Bawang Putih mencuci di sungai.
Setelah itu mereka masuk kamar dan menguncinya dengan rapat.
Dengan tak sabar, mereka segera membelah labu itu. Namun diluar dugaan, bukan emas yang ada didalamnya.
Melainkan labu itu dipenuhi ular, kalajengking, kelabang, dan berbagai hewan berbisa.
Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dari labu dan menggigitkedua anak dan ibu serakah itu
