Info Gempa
BMKG Tegaskan, Hoaks Tsunami dan Ada Gempa di Aceh Lebih Besar
Hoaks tsunami dan gempa susulan lebih besar setelah adanya Gempa di Meulaboh, Aceh Barat, Provinsi Aceh, Sabtu (24/9/2022) dini hari dengan magnitudo
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Hoaks tsunami dan gempa susulan lebih besar setelah adanya Gempa di Meulaboh, Aceh Barat, Provinsi Aceh, Sabtu (24/9/2022) dini hari dengan magnitudo 6,4.
Adapun, gempa bumi terjadi di wilayah pantai selatan Kota Meulaboh, Aceh Barat, pada Sabtu pukul 03.52 WIB.
"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong (hoaks) mengenai prediksi gempa yang lebih besar dan akan terjadi tsunami. Tetap tenang, tidak perlu khawatir yang berlebihan, tapi tetap waspada," Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (bmkg) Suko Prayitno Adi dilansir dari Breaking News KOMPAS TV, Sabtu (24/9/2022) pagi.
Gempa susulan, menurut BMKG, adalah hal yang biasa terjadi setelah gempa dan biasanya kekuatannya tergolong kecil.
“Hingga pukul 08.00 pagi ini BMKG mencatat adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar M 2,7," papar Suko.
Dalam catatan BMKG, ada tiga gempa bumi di Aceh dan Sumatera yang merusak hingga menimbulkan mega tsunami. Gempa yang terjadi pada pagi ini di Aceh, kata Suko, tidak termasuk di antaranya.
Ketiga gempa itu adalah:
1. Gempa yang terjadi pada 26 Desember 2004 dengan magnitudo 9,0. Gempa tersebut mengakibatkan 283.100 orang meninggal dunia, 14.100 hilang, dan 1.126.900 orang mengungsi.
"Gempa bumi menimbulkan tsunami besar. Ini kalau di kita dulu megatsunami, merusak hingga sampai Phuket (Thailand) hingga Bangladesh dan sebagainya," papar Suko.
2. Gempa bumi yang terjadi pada 28 Maret 2022. Gempa dengan magnitudo 8,6 itu menyebabkan 1.303 orang meninggal, dan lebih dari 340 lainnya luka-luka. Gempa ini juga menimbulkan tsunami.
3. Gempa yang terjadi pada 7 April 2010. Gempa berkekuatan 7,6 M itu menyebabkan 5 orang mengalami luka berat dan 17 luka ringan. Gempa ini juga menimbulkan tsunami.
Tidak Potensi Tsunami
Seperti diberitakan, gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo terjadi di wilayah pantai selatan Kota Meulaboh, Aceh Barat, Provinsi Aceh, Sabtu (24/9/2022) pada pukul 03.52 WIB.
BMKG melalui Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Daryono meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa serta pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ungkap Daryono, dikutip dari Antara.
Menurutnya, gempa di Meulaboh terjadi karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia. Ia juga menyebut, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono.
Lebih lanjuut ia memaparkan, gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 6,2 tersebut terletak pada koordinat 3,75 derajat Lintang Utara, 95,97 derajat Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 44 km arah Selatan Kota Meulaboh, Aceh pada kedalaman 53 km.(*)
Sumber: kompastv