Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Paguyuban Pedagang Dukung Penyegelan Lapak Yang Tak Kunjung Dipakai Berjualan

Sejumlah pedagang mendukung penindakan penyegelan yang dilakukan Pemkot Semarang agar tidak ada pedagang berjualan di dua tempat berbeda.

dok Satpol PP Kota Semarang
 Satpol PP Kota Semarang menyegel lapak di Pasar Johar Selatan, Senin (26/9/2022).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Paguyuban pedagang Pasar Johar mendukung penyegelan lapak yang dilakukan Satpol PP Kota Semarang. 

Ketua Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Pasar Johar, Surahman mengatakan, adanya pedagang yang masih berjualan di dua tempat membuat Pasar Johar baru tidak kunjung ramai seperti Johar sediakala.

Padahal, pemerintah telah membangunkan sedemikan bagus sehingga diharapkan pedagang bisa memanfaatkan semaksimal mungkin. 

Baca juga: 3 Bulan Tak Tempati, 15 Lapak di Pasar Johar Baru Disegel Satpol PP Kota Semarang

"Ada pedagang dua kaki pastinya mematikan yang disini. Sudah dibangun harus dimanfaatkan bersama. Kalau dibiarkan kosong ya amleng. Kami dari pedagang sangat mendukung upaya penyegelan ini karena kami tidak mau teman-teman yang sudah patuh aturan justru mati kutu," papar Surahman, Senin (26/9/2022). 

Menurutnya, jumlah pedagang yang berjualan di dua tempat tidak banyak. Hanya saja, itu sangat berpengaruh terhadap hidupnya kembali Johar baru. 

PPJP pun sudah memberikan imbauan berulangkali kepada para pedagang agar segera pindah ke Johar baru. Namun, beberapa pedagang beranggapan berjualan di MAJT lebih menjanjikan karena lebih ramai.

"Mereka ini malah justru menjawab kalau di Pasar Johar tidak laku makanya milih disana (MAJT). Ya itu karena tidak kompak, kalau kompak pindah semua saya yakin pengunjung akan datang kesini," ujarnya. 

Baca juga: Penyaluran Operasi Pasar Bulog Jateng Capai 67.000 Ton

Senada, Ketua Paguyuban Pedagang Bumbon dan Sayur, Robert Wibowo juga mendukung penindakan penyegelan yang dilakukan pemkot.

Dengan penyegelan ini akan membuat pedagang segera menentukan pilihan tempat berdagang sehingga tidak ada pedagang yang berjualan di dua tempat. 

Pasalnya, selama ini Pasar Johar Selatan saat aktivitas malam hanya ada sekitar 15 pedagang aktif, terdiri dari 10 orang pengurus paguyuban dan 5 orang anggota.

Padahal, pedagang bumbon dan sayur identik dengan buka 24 jam dan lebih banyak beroperasi saat dini hari. 

Namun kenyataannya, hingga saat ini aktivitas pasar Johar Selatan sepi pembeli lantaran banyak pedagang yang masih berada di MAJT. 

"Adanya penyegelan oleh Satpol PP ini diharapkan bisa membawa kembali pedagang ke Johar Selatan karena selama ini masih banyak yang di MAJT. Kami ingin pasar ini hidup lagi seperti semula," ungkapnya. 

Pedagang Dukung Penyegelan Lapak Yang Tak Kunjung Dipakai
Satpol PP Kota Semarang menyegel lapak di Pasar Johar Selatan, Senin (26/9/2022).

Dia terus mengimbau pedagang untuk segera menempati Johar baru. Namun, imbauannya tidak dihiraukan. Dia berharap, tindakan tegas ini membuat pasar bisa kembali ramai. 

"Kami mendukung apa yang dilakukan pemerintah untuk membuat pedagang kembali. Karena namanya relokasi kalau pasar utama sudah jadi ya seharusnya pedagang kembali ke pasar utama," terangnya. (eyf) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved