USM
USM Gelar Wisuda ke 64, Rektor : Lulusan USM Harus Bermental Juara
Kalian sekarang bukan lagi dibawah bimbingan dosen di fakultas yang memberikan solusi ketika ada masalah
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mental juara harus dapat ditularkan, dipupuk, dan dikembangkan dalam diri setiap wisudawan. Mental juara membuat anda merdeka, merdeka dari rasa khawatir, rasa takut akan kalah, dan mengecewakan, itu tidak ada, yang ada hanyalah semangat untuk membuktikan bahwa anda semua bisa menjadi good passengers, good driver, change adapter atau change maker untuk membawa pulang sebagai seorang pemenang di lingkungan anda masing-masing.
Hal itu diungkapkan oleh Rektor USM Dr Supari ST MT dalam acara wisuda Universitas Semarang (USM) ke 64, dengan jumlah lulusan progam diploma, sarjana, dan magister sebanyak 1.521 orang, pada Selasa (27/09/2022) di Auditorium Ir. Widjatmoko USM.
Dr Supari menambakan, jika para wisudawan rindu dengan USM maka singgahlah, pintu kami selalu terbuka untuk anda bernostalgia dengan berbagai fasilitas di USM yang semakin megah.
"Hari ini melalui acara prosesi wisuda USM melepas dan menyerahkan kembali anda semua kepada keluarga masing-masing, bila esok anda kangen dengan USM maka singgahlah, pintu kami selalu terbuka untuk anda bernostalgia dengan berbagai fasilitas di USM yang semakin megah," ucapnya.
Kemudia Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto P Hadi MES PhD mengungkapkan, lulusan USM dituntut untuk kreatif, senantiasa bertanya, sampai dimana perjalanan ini untuk selalu berkreasi, berinovasi, membuat pembaharuan, baik dalam arti produk ataupun metode.

"Era industri digital 4.0 itu adaptif tidak bisa ditawar tetapi ada hal lain yang perlu kita semua milki diera industrialisasi, seorang pakar mengatakan sebuah robot adalah suatu kemampuan kreativitas, inovasi, komunikasi, dan network.
Robot itu bisa bekerja karena kita yang membuat sebuah sistem, kalau tidak kita buatkan sistem dia tidak bisa apa-apa.
Manusia seperti anda yang lulusan USM dituntut untuk kreatif, senantiasa bertanya, sampai dimana perjalanan ini untuk selalu berkreasi, berinovasi, membuat pembaharuan, baik dalam arti produk ataupun metode," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa, sebuah robot bisa berkomunikasi tetapi kalau ada respon lain dia tidak bisa, manusia bisa berkomunikasi dan salah satu yang bisa dituntut cendekiawan adalah bukan hanya pandai atau cerdas tetapi juga micoro, yakni mampu menyampaikan gagasannya dengan baik, dan mudah dicerna oleh orang lain.
Kemudian network adalah jaringan kerja kita perlu jaringan kerja untuk memperlancar perjalanan karir kita.
Sementara itu, Ketua LLDKTI Wilayah VI Jawa Tengah Bhimo Widyo Andoko SH MH menyampaikan, para lulusan USM harus hadir di tengah masyarakat sebagai pemecah solusi permasalahan yang ada di lingkungannya.
"Wisuda bukan akhir perjuangan kalian tetapi, merupakan momen yang ditunggu-tunggu bagaimana melanjutkan hidup kita lebih baik.
Setelah wisuda tentu saja merupakan anggota masyarakat yang umum kalian bukan lagi dibawah pak rektor, sekarang rektor kalian adalah masyarakat.
"Kalian sekarang bukan lagi dibawah bimbingan dosen di fakultas yang memberikan solusi ketika ada masalah, sekarang kalian harus memberikan solusi ketika ada masalah, karena yang menilai kalian sekarang adalah masyarakat, bukan lagi dosen," ucapnya. (*)