Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kerusuhan Suporter di Malang

Mencekamnya Kerusuhan Arema FC vs Persebaya, Jenazah Berjejer di IGD, dr Bambang: Jumlahnya Banyak

Kesaksian RS Direktur RS Wava Husada Malang, dr Bambang Dwi menggambarkan betapa mencekamnya situasi akibat kericuhan suporter di Malang.

Editor: rival al manaf
KOMPAS.com/Suci Rahayu
Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) berlangsung panas. 

TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Kesaksian RS Direktur RS Wava Husada Malang, dr Bambang Dwi menggambarkan betapa mencekamnya situasi akibat kericuhan suporter di Malang.

Ia bahkan sampai tidak bisa menyebutkan jumlah korban meninggal yang dibawa ke rumah sakitnya.

"Soalnya kita tidak punya fasilitas untuk jenazah. Karena jumlahnya (yang meninggal) banyak, kita cuma punya satu," ujar Direktur RS Wava Husada Malang, dr Bambang Dwi ketika dikonfirmasi.

Pantauan Tribun, jenazah berjejer di salah satu ruang di IGD.

Baca juga: 127 Tewas Akibat Kerusuhan Suporter di Malang Seusai Arema FC vs Persebaya

Baca juga: Puluhan Orang Dikabarkan Tewas di Kericuhan Suporter Arema FC vs Persebaya, Ini Respons PSSI

Baca juga: Buntut Kericuhan di Laga Arema FC vs Persebaya, PSSI Hentikan Liga 1 Sepekan

Tak hanya jenazah, halaman RS Wava Husada Malang juga dipadati dengan suporter Aremania, Minggu (2/10/2022) dini hari.

Mereka datang ke RS Wava Malang untuk mencari kabar rekannya yang meninggal dunia usai laga Arema Fc vs Persebaya Surabaya yang berakhir ricuh.

Suasana duka begitu kental menyelimuti halaman rumah sakit.

"Kita saat ini menangani (suporter) yang masih hidup. Sementara yang sudah meninggal diserahkan ke keluarga untuk dikuburkan."

"Yang meninggal kabarnya akan dibawa ke RSSA semuanya."

Bambang menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan kepastian secara gamblang terkait jumlah pasti jenazah suporter Arema FC yang berada di RS Wava Husada Malang.

"Fasilitas oksigen kita ada, kita sudah siapkan."

"Kita ada oksigen central juga. Untuk jumlah pasien yang dirawat atau meninggal saya belum tahu pasti."

"Karena banyak yang datang lalu pergi. Nanti satu pintu keterangan semuanya dari polisi," jelas Bambang.

Kerusuhan bermula saat Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya.

Seusai pertandingan, ribuan Aremania mendesak masuk ke lapangan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved