Kerusuhan di Kanjuruhan Malang
TNI yang Tendang Suporter Arema Minta Maaf, Orang Tua Korban: Melihat Anaknya Digituin Bagaimana?
TNI yang Tendang Suporter Arema Minta Maaf, Orang Tua Korban: Melihat Anaknya Digituin Bagaimana?
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Bahkan hal tersebut langsung memicu reaksi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Mahfud MD meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk bertindak secepatnya atas isu tersebut.
“Kepada Panglima TNI melakukan tindakan cepat sesuai dengan aturan yang berlaku karena di dalam video-video yang beredar ada juga TNI yang nampaknya melakukan tindakan berlebih dan di luar kewenangannya,” kata Mahfud seusai Rapat Koordinasi Penanganan Tragedi Kanjuruhan, Senin (3/10/2022).
“Apakah video itu benar atau tidak, Panglima TNI akan segera meneliti dan mengumumkannya kepada kita semua.”
Usai kejadian tersebut, pelaku kekerasan tersebut langsung datang ke rumah korban untuk memohon maaf.
Kabar tersebut tersiar pertama kali melalui akun Twitter @IndriNg8 pada Rabu (5/10/2022).
"Salut atas sifat ksatria e ,sudah ya lurd case closed ttg Aparat yang nendang aremania. Selanjutnya Biar komandan nya yg kasih sanksi ????," ujar akun tersebut.
Dalam video tersebut, orang tua suporter Arema FC mengaku lega anggota TNI datang ke rumahnya meminta maaf.
"Kalau anak saya salah saya tidak apa-apa, tapi posisinya dia tidak ngapa-ngapain."
"Dimaafkan, tapi kalau memang belum ketemu langsung, saya masih akan mencari."
"Kalau orang tua melihat anaknya digituin terus bagaimana," ujar orang tua suporter Arema.
Berikut ini video permintaan maaf petugas keamanan TNI kepada suporter Arema.
Panglima TNI: Aksi Berlebihan
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa marah melihat prajuritnya melakukan tindak kekerasan dalam tragedi Kanjuruhan.
Video oknum TNI yang melakukan tindak kekerasan kepada para suporter dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, itu viral di media sosial.