Tragedi Kanjuruhan Malang
Pertanyaan Najwa ke Ibunya Soal Sakaratul Maut Sebelum Berangkat ke Kanjuruhan: Ternyata Pertanda
Najwa yang masih duduk di kelas 3 SMP Negeri 8 Malang dan berusia 15 tahun itu, merupakan korban meninggal tragedi Arema vs Persebaya di Kanjuruhan
Dan temannya itu mengabarkan, Najwa telah meninggal dunia dan jenazahnya berada di RS Teja Husada.
"Dari situ, saya langsung mendatangi rumah sakit tersebut," tambahnya.
Dirinya pun tak menyangka dan syok, kehilangan selama-lamanya anaknya tersebut.
"Najwa ini baru dua kali menonton di stadion. Yang pertama saat lawan Persija bersama om-nya, dan yang kedua ini diajak temannya,"
"Dia itu suka bola, tapi enggak seberapa dan enggak sampai perlu nonton kesana (ke stadion).
Karena di lingkup teman-temannya ini banyak yang suka nonton, jadi akhirnya ikut terbawa," ungkapnya.
Di pertandingan antara Arema FC VS Persebaya itu, Najwa dibelikan tiket oleh teman-temannya dan menonton di Tribun 12.
Namun sebenarnya, keinginan alamrhumah untuk menonton di Stadion Kanjuruhan itu sempat ditentang ibunya.
"Sabtu (1/10/2022) itu bilang mau lihat Arema di Stadion Kanjuruhan. Saya bilang enggak usah aneh-aneh dan lagipula hujan.
Tetapi anak saya itu ngomong sudah terlanjur dibelikan tiket, mahal tiketnya," terangnya.
Karena itulah, akhirnya ia memperbolehkan anaknya tersebut menonton pertandingan itu.
"Dia pamit jam 18.00 WIB dan dijemput sama temannya. Dan sebelum berangkat itu, dia tanya ke saya, sakaratul maut itu ada sungguhan kah kok ada orang yang mati mendadak.
Saya jawab, kalau sakaratul maut itu ada,"
"Namun saya enggak tahu, kalau itu adalah suatu pertanda. Dan di situ saya menyesal, kenapa kok saya izinin berangkat," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cerita Ibu Korban Tragedi Arema vs Persebaya : Sebelum Berangkat Bertanya Tentang Sakaratul Maut