Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro Sebut Lomba MAPSI Bisa Bentuk Karakter dan Akhlak Siswa

TRIBUNJATENG.COM, PATI - SMPN 2 Margorejo Pati menjadi tuan rumah penyelenggaraan Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islam (MAPSI) SD tingkat Kabupaten Pati tahun 2022, Kamis (6/10/2022).

Adapun lomba ini diikuti sebanyak 522 siswa yang terbagi dalam 10 cabang perlombaan.

Kesepuluh cabang lomba tersebut ialah pengetahuan agama Islam, praktik gerakan shalat fardlu serta berwudu, keterampilan komputer, praktik adzan dan iqomah, kaligrafi, tilawah, khitabah, mocopat Islam, rebana, dan hifdzil Qur'an.

Kepala Disdikbud Pati, Winarto menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan di antaranya sebagai tolok ukur penerapan kurikulum PAI dan keberhasilan PAI di sekolah. 

Selanjutnya, untuk mengukur keberhasilan siswa dalam beribadah, berakhlakul karimah, dan berbudi pekerti.

"Kemudian untuk meningkatkan kemampuan hidup atau life skill di kalangan siswa. Dari kejuaraan ini, akan diambil juara satu, dua, dan tiga. Dan setiap juara mendapatkan piagam penghargaan, piala, dan uang pembinaan," kata dia.

Sementara, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan, nantinya yang menjadi juara 1 akan mewakili Kabupaten Pati untuk maju ke Tingkat Provinsi. 

"Jadi saya harapkan kegiatan ini nantinya akan bermunculan bibit bibit unggul dari Kabupaten Pati dan mampu berbicara di tingkat Nasional maupun Internasional. Harapan kami Adik-Adik menjadi yang terbaik. Tunjukkan bakat dan kemampuan terbaik," ungkap dia.

Henggar berharap dewan juri melaksanakan tugasnya dengan baik dan adil.

Hal ini agar nantinya juara yang muncul betul-betul anak yang mempunyai integritas dan mampu berbicara di level selanjutnya. 

"Lomba MAPSI ini mudah-mudahan menjadi landasan yang kuat bagi Adik-Adik semua agar mampu membentuk karakter yang bagus dan membangun akhlak yang baik. Karena akhlak yang baik ini tentu penting," tandas dia.

Di sela sambutannya, Pj Bupati Pati juga memberikan kuis kepada para peserta lomba MAPSI yang hadir.

Ada tujuh orang anak yang berani maju ke depan dan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan Henggar. 

Henggar memberikan bingkisan berupa peralatan sekolah kepada anak-anak yang berani maju dan menjawab pertanyaan tersebut. (*)