Alhamdulillah, Kasus PMK Mulai Melandai di Kabupaten Semarang, Pasar Pon Ambarawa Dibuka Lagi

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat menjangkiti ribuan hewan ternak ruminansia di Kabupaten Semarang sejak Mei 2022, perlahan mulai menurun.

Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menuturkan, terdapat penurunan drastis atau penyebaran penyakitnya tidak semasif beberapa bulan lalu.

“Jadi kondisinya sudah mulai melandai."

Baca juga: Pejabat Pemkab Semarang Mulai Gunakan Tanda Tangan Elektronik

"Memang masih ada kejadian PMK, tetapi tidak separah dahulu."

"Kalau dahulu sehari (kasus PMK) bisa mencapai 100 ekor, sekarang rata-rata maksimal hanya 5 per hari."

"Kadang hanya satu atau dua, bahkan kosong atau tidak ada kasus,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (10/10/2022).

Turunnya angka itu, menurut Wigati Sunu, tak lepas dari upaya pemerintah untuk melakukan pengobatan kepada hewan-hewan ternak yang terindikasi PMK.

Untuk ternak yang sehat saat ini juga tengah diupayakan untuk divaksin mencegah penyebaran PMK.

Ini menyusul sudah disalurkannya 12.000 dosis vaksin dari Pemprov Jateng di Kabupaten Semarang.

Baca juga: Pertina Kota Semarang Sabet Juara Umum di Kejurprov 

Baca juga: Empat Rumah Warga Semarang Rusak Disapu Angin Puting Beliung

Wigati Sunu menyebut, proses vaksinasi sudah bergulir mulai pekan ini.

“Jadi ini kan vaksinasi untuk ternak yang sehat, rencana akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Getasan dan Kaliwungu,” imbuhnya.

Sebagai informasi, 7.848 hewan ternak termasuk sapi perah, sapi potong, domba, kerbau, dan lainnya di Kabupaten Semarang sebelumnya sudah divaksin sejak tahap satu hingga lima.

Untuk populasinya secara keseluruhan, terdapat 77.471 hewan ternak.

Itu artinya, cakupan vaksinasi PMK di Kabupaten Semarang mencapai sekira 10,1 persen.