Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hasto: Capres PDIP Harus Digembleng Megawati

Megawati menginginkan agar calon pemimpin yang digembleng memiliki kesadaran ideologi, dan tanggungjawab yang kuat bagi bangsa dan negara

Editor: Vito
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, pemilihan sosok capres dan cawapres bagi PDI Perjuangan harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, yakni dilakukan dengan penuh kesadaran terhadap masa depan.

"Mencalonkan capres dan cawapres bukan untuk melakukan dansa elektoral, bukan juga untuk memperebutkan efek ekor jas. Oleh karenanya, siapapun yang akan dicalonkan, dipastikan mereka telah diberikan gemblengan sebagai calon pemimpin," katanya, Selasa (11/10).

Menurut dia, calon pemimpin itu harus dipastikan telah mendapatkan gemblengan langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Megawati, kata Hasto, menginginkan agar calon pemimpin yang digembleng memiliki kesadaran ideologi, dan tanggungjawab yang kuat bagi bangsa dan negara.

"Ibu Megawati melakukan kaderisasi partai, dan ketika itu diumumkan, itu betul-betul menjadi hasil perenungan bagi masa depan bangsa dan negara," jelasnya.

Hasto Kristiyanto juga menyinggung terkait dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai capres di pilpres 2024.

Ia pun mengkritik cara partai politik dalam berebut ekor jas dengan mendeklarasikan capres yang memiliki elektabilitas tinggi. "Dalam situasi seperti ini, menempatkan capres dan cawapres sepertinya memperebutkan efek ekor jas," tukasnya.

Hasto menegaskan, jawaban Ganjar adalah tetap menunggu keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait dengan pencapresan.

"Karena Pak Ganjar adalah kader partai, sehingga keputusan terkait capres dan cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Ibu Ketua Umum," tandasnya.

Pada Sabtu (8/10) lalu, Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan itu berlangsung selama 2 jam itu berlangsung dalam suasana kontemplatif.

Hasto menyebut, dalam tradisi pemimpin yang benar-benar berjuang demi masa depan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, diperlukan suatu tradisi menyepi dan berkomtemplasi guna membahas secara jernih terhadap arah masa depan bangsa dan negara.

Dalam diskusi mendalam itu juga dibahas langkah-langkah penting di dalam menghadapi krisis ekonomi dunia dan pangan.

Presiden Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik.

Hasto menambahkan, hal-hal terkait agenda pemilu 2024 juga tidak luput dari pembahasan. Tentu, agar pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya.

"Dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, hingga kepemimpinan nasional ke depan," paparnya. (Tribun Network/Yuda)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved