Perjuangan Petani Desa Jati Sukoharjo Ikhlaskan Tanah untuk Jalan Tani

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Jalan akses tani mungkin tak begitu berarti bagi masyarakat umum.

Namun bagi petani, jalan akses menuju persawahan amat vital untuk mendukung usaha pertanian mereka. 

Sebagian petani di Desa Jati Kecamatan Gatak, Sukoharjo merasakan begitu susahnya tidak memiliki jalan akses menuju sawah mereka.

Terutama bagi mereka yang lokasi sawahnya berada di dalam, atau jauh dari akses jalan raya utama. 

Kepala Desa Jati Sutarjo mencontohkan susahnya petani saat hendak mengolah lahan atau mengangkut hasil panen karena ketiadaan akses jalan.

Petani harus berjalan melewati lahan milik tetangga untuk mencapai sawahnya. 

“Saat mau mentraktor, kan gak ada jalannya. Akhirnya lewat sawah petani lain, padinya harus dicabut dulu buat lewat, setelah itu ditanam lagi,”katanya,  Selasa (12/10/2022) 

Bukan hanya akses traktor yang terkendala. Untuk mengangkut hasil pertanian, petani juga harus mengeluarkan ongkos lebih karena lokasi sawah dengan jalan raya cukup jauh. 

Kondisi ini yang melatarbelakangi petani di Desa Jati berinisiatif membuat jalan akses secara swadaya.

Mereka bahkan mengikhlaskan sebagian tanahnya, selebar sekitar 1,5 meter untuk pembuatan jalan tani. 

Kini jalan akses itu telah terbangun. Masalahnya, jalan selebar kurang lebih 3 meter itu masih berupa tanah.

Sehingga mudah becek dan susah dilalui ketika musim penghujan. 

Gayung bersambut. Desa itu mendapatkan bantuan pembangunan melalui program TMMD Sengkuyung Tahap III. 

Bupati Sukoharjo Etik Suryani resmi membuka Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun 2022 di Desa Jati Kecamatan Gatak, Selasa (11/10/2022).