Kerusuhan Suporter di Malang
PSS Sleman Dukung Penuh Peniadaan Pertandingan Jam Malam sesuai Rekomendasi FIFA
PSS Sleman menyampaikan pernyataan sikap setelah adanya tragedi Stadion Kanjuruhan. Satu di antaranya adalah peniadaan jam malam.
TRIBUNJATENG.COM - PSS Sleman menyampaikan pernyataan sikap setelah adanya tragedi Stadion Kanjuruhan. Satu di antaranya adalah peniadaan jam malam.
Tragedi Stadion Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya menewaskan 131 orang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Pada laga tersebut, Persebaya Surabaya menang 3-2 atas Arema FC.
PSS Sleman merilis sikapnya pada Selasa (11/10/2022) merespon tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Baca juga: Indosiar Sebut Jam Tayang Arema FC vs Persebaya Surabaya Malam Hari Ditentukan PT LIB
PSS Sleman jadi klub ketiga di Liga 1 2022-2023 yang sudah merilis sikapnya atas Tragedi Kanjuruhan.
PSS Sleman menyusul Madura United dan Persis Solo yang bersikap atas Tragedi Kanjuruhan.
PSS Sleman mengucapkan kalimat belasungkawa atas tragedi yang menewaskan ratusan fans di Stadion Kanjuruhan.
"PSS Sleman turut berduka cita kepada seluruh korban atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam saat Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya pada pekan kesebelas BRI Liga 1 2022/2023," tulis PSS Sleman dari rilis yang diterima oleh BolaSport.com.
"Semoga seluruh keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan dan kekuatan untuk melewati tragedi ini," lanjut PSS Sleman.
PSS Sleman menyesalkan adanya penembakan gas air mata yang memicu banyaknya korban pada Tragedi Kanjuruhan.
"Mengenai tragedi Kanjuruhan, banyaknya gas air mata yang ditembakkan dan berbagai kesalahan penanganan yang membuat jatuhnya banyak korban membuat PSS meminta pertanggungjawaban kepada pihak yang bersalah atas tragedi ini," tulis pernyataan resmi PSS Sleman.
PSS Sleman mengeluarkan enam sikap atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Salah satunya dukungan sepenuhnya klub berjuluk Elang Jawa itu atas investigasi yang dilakukan oleh TIGPF.
Berikut adalah sikap dari PSS Sleman atas Tragedi Kanjuruhan:
1. PSS Mendukung investigasi yang dilakukan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan terus mencari tersangka untuk bertanggung jawab terhadap tragedi Kanjuruhan. Dan kami menghormati keputusan yang akan diambil oleh pemerintah.
2. Melakukan koordinasi yang lebih baik dan intens dari operator Liga kepada Panpel, pihak keamanan, serta suporter untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan terkhusus untuk mitigasi terhadap bencana apapun yang terjadi dan protokol kesehatan yang mumpuni ketika berada di stadion dan di luar stadion.
3. Meminta kepada seluruh suporter baik tuan rumah maupun tamu untuk menghargai keputusan Panpel terkait segala peraturan yang sudah dibuat.
4. Mendukung penuh keputusan peniadaan jam malam yang direkomendasikan oleh FIFA kepada pemerintah dengan jadwal terakhir ke depannya pada pukul 17.00 dan dilaksanakan di akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu.
5. Segera melakukan reformasi dan evaluasi sistem dan regulasi dalam kompetisi dan pertandingan sepakbola Indonesia serta kebijakannya agar bisa menyelenggarakan pertandingan dengan lebih baik ke depannya.
6. Mengajak semua klub untuk melakukan evaluasi dan perbaikan atas kondisi dan fasilitas di stadion masing masing demi menunjang pelaksanaan pertandingan yang aman dan nyaman.(*Bolasport)