Berita Nasional
Rektor UGM Pastikan Ijazah S1 Jokowi Asli, Alumni Fakultas Kehutanan Angkatan 1980
Rektor UGM Yogyakarta, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D memastikan ijazah S1 yang dimiliki Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah asli.
Sigit tidak mengetahui apakah ijazah Jokowi berbeda dengan lulusan dari fakultas lain pada tahun itu.
Namun dia menegaskan bahwa format ijazah yang diterima Jokowi seragam dengan lulusan Fakultas Kehutanan saat itu.
"Kalau untuk fakultas yang lain saya tidak mengetahui secara pasti. Tetapi kalau di Fakultas Kehutanan seragam," tutur dia.
Polemik keaslian ijazah Jokowi sebelumnya mencuat setelah seorang warga bernama Bambang Tri Mulyono mengajuan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Gugatan itu terdaftar dalam perkara nomor 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perkara perbuatan melawan hukum (PMH).
Gugatan itu terkait dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 lalu.
Dalam gugatannya, Bambang meminta agar Jokowi dinyatakan telah melakukan berupa membuat keterangan yang tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah sekolah dasar SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo.
Dalam gugatan itu Bambang menggandeng Ahmad Khozinudin sebagai penasihat hukum. Adapun para tergugatnya adalah tergugat I Presiden Jokowi; tergugat II Komisi Pemilihan Umum/KPU; tergugat III Majelis Permusyawaratan Rakyat/MPR; serta tergugat IV Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi/Kemenristekdikti.
Ova menjelaskan pihaknya merespons isu di media baik cetak, elektronik, media sosial, berkenaan dengan tuduhan oleh seseorang yang mempertanyakan ijazah milik Jokowi.
"Maka kami UGM tempat di mana Ir Joko Widodo pernah menempuh pendidikan menyampaikan atas data yang kami miliki dan terdokumentasi dengan baik kami meyakini keaslian ijazah Ir Joko Widodo. Yang bersangkutan benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM," jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Solo yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebelumnya sempat menanggapi gugatan dugaan ijazah palsu yang dilayangkan oleh Bambang Tri Mulyono itu.
Menurut Gibran, isu mengenai keasilan ijazah ayahnya itu adalah isu yang selalu berulang seperti halnya isu mengenai komunis dan isu-isu lain yang selalu dilayangkan ke Jokowi.
"Itu isune muncul terus, isu komunis, isu ijazah. Nganti bosen nanggepi (bosan aku menanggapi)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (10/10).
Gibran menegaskan ijazah ayahnya itu sudah sesuai. Hal itu dibuktikan dengan lolosnya verifikasi saat mendaftar sebagai wali kota hingga gubernur.
"Riwayat pendidikannya sesuai. Mosok daftar wali kota, gubernur ora nganggo ijazah, nganggo opo? Nganggo godhong pisang piye? Kan yo ora ta, mosok arep ngapusi (Masa daftar wali kota gubernur tidak pakai ijazah, pakai apa? Apa pakai daun pisang? Kan ya tidak, masa mau bohong)" ujarnya.
Gibran juga menanggapi enteng soal gugatan ijazah palsu Jokowi itu. Dia tak mau ambil pusing untuk memberikan bantahan.
"Bantah ping satus, percuma yen ngomong karo wong ora waras (Dibantah seratus kali pun, percuma ngomong sama orang nggak waras)" ujar Gibran.(tribun network/ard/dod/tribun jateng cetak)