Berita Salatiga

Margarita Blush Pukau Penonton dengan Unfolding Show

Unfolding, pertunjukan panggung boneka, berhasil bius penonton yang menyaksikannya.

Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: sujarwo
Tribunjateng.com/UKSW Salatiga
Pertunjukan panggung boneka di Lembaga Percik Salatiga, Jumat (14/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Unfolding, pertunjukan panggung boneka yang menggabungkan gerakan teater dan boneka buatan tangan, bayangan, serta iringan musik, berhasil membius penonton.

100 penonton dibuat takjub dan penasaran dengan pementasan teater ini.

Unfolding dipentaskan di Lembaga Percik Salatiga atas kerja sama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom), dan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Mendatangkan seniman teater Amerika Serikat Margarita Blush, Unfolding berkisah tentang perjalanan seorang perempuan dalam proses penemuan jati dirinya.

Perpaduan dongeng kontemporer dan kisah nyata yang dibungkus dengan imajinasi membuat pertunjukan yang dimainkan Sophia Zukoski, Monica Lark, dan Emily Batsford ini semakin magis. 

Pertunjukan panggung boneka di Lembaga Percik Salatiga, Jumat (14/10/2022).
Pertunjukan panggung boneka di Lembaga Percik Salatiga, Jumat (14/10/2022). (Tribunjateng.com/UKSW Salatiga)

Margarita Blush mengungkapkan Unfolding merupakan realisasi dari keinginannya untuk mementaskan pertunjukan yang mengingatkan betapa luas wawasan perempuan dalam melihat dunia dimana ia tinggal, serta mendorong perempuan untuk menunjukkan keberadaannya.

“Saya mendapatkan inspirasi dari kehidupan saya sebagai perempuan, apa yang saya alami dan peran apa saja yang harus saya jalani,” kata Margarita kepada Tribunjateng.com, Jumat (14/10/2022).

Margarita Blush menambahkan bahwa dalam memainkan seni pertunjukan panggung boneka, improvisasi dan spontanitas perlu dilakukan jika ada hal yang tidak sesuai dengan yang direncanakan terjadi selama pementasan.

Margarita Blush sebelumnya juga pernah tampil, mengajar dan menjadi sutradara dari pertunjukan teater boneka di Bulgaria, Jerman, Perancis, Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat.

Dekan Fiskom, Royke R. Siahainenia mengungkapkan bahwa pertunjukan ini sarat akan makna.

Ia juga mengapresiasi Kedutaan Besar Amerika Serikat yang dapat menggunakan seni sebagai proses sosialisasi dan memberikan wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat.

“Mahasiswa juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat. Kita perlu mengingat bahwa kita juga memiliki berbagai kesenian yang dapat digunakan untuk pendidikan bagi masyarakat,” kata Royke.

Sementara itu, Wakil Dekan Fiskom, Triesanto Romulo Simanjuntak mengungkapkan bahwa sebelumnya Fiskom pernah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada tahun 2017.

Kerja sama ditandai dengan diadakannya “American Music Abroad” dengan penyandang disabilitas.

Diungkapkan Ulo begitu sapaan akrabnya, kali ini Fiskom menggandeng Prodi Seni Musik FBS dalam kerja sama ini karena Prodi Seni Musik memiliki pemahaman dan pengalaman dalam hal teknis panggung, tata lampu dan progresi teatrikal.

“Sebelum pertunjukan panggung boneka ini, telah diadakan juga Object Theatre Workshop di Recital Hall UKSW dengan pemaparan teknik-teknik dasar teater. Workshop ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Prodi Seni Musik UKSW,” kata Ulo. (*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved