Polda Jateng & IDI Tanda Tangani Kerjasama Untuk Memberikan Perlindungan Hukum Dokter Maupun Pasien

TRIBUNJATENG,COM,SEMARANG -- Polda Jateng gandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk lakukan perjanjian kerjasama untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum dokter maupun pasien,  

Perjanjian kerjasama ditandai dengan penandatangan perjanjian kerjasama  tentang sinergi dalam pelayanan kesehatan dan praktek kedokteran di Hotel Patra Jasa Semarang, Rabu (19/10/2022).

Penandatangan perjanjian kerjasama dihadiri oleh Ketua Umum PB IDI dr Mohammad Adib Khumaidi, Ketua IDI wilayah Jateng dr Djoko Handoyo, dan sejumlah Polda serta Kapolres.

Ketua Umum PB IDI Mohammad Adib Khumaidi, mengapresiasi MoU yang terjalin antara IDI Wilayah Jateng dengan Polda Jateng tersebut. 

MoU tersebut merupakan tindak lanjut dari perjanjian yang sudah dibuat sebelumnya di tingkat nasional antara pengurus besar IDI dengan Kapolri.

“MOU tersebut merupakan upaya untuk menyelaraskan proses-proses hukum dalam aspek pelayanan kesehatan,” terangnya.

Menurutnya, perjanjian kerjasama sangat penting untuk anggota IDI dalam memberikan pelayanan kesehatan sehingga memerlukan upaya perlindungan hukum agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan regulasi serta hukum yang berlaku di Indonesia.

Selain itu untuk menyamakan langkah profesi kedokteran dengan kepolisian terutama dalam memberikan edukasi kesehatan pada masyarakat.

“Kami juga mengucap terimakasih pada Polri yang selama pandemi Covid-19 kemarin berperan luar biasa dalam penanganannya. Bukan hanya vaksinasi saja, namun juga menyelenggarakan edukasi dan mengurangi Hoax yang beredar di tengah masyarakat,” tuturnya.  

Sementara Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan sinergitas Polda Jateng IDI telah terjalin baik dalam bentuk penanganan Covid-19.

Hal tersebut mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Presiden Joko Widodo karena berhasil meningkatakan pertumbuhan ekonomi hingga 5,44 persen.

Terkait MOU, Kata Kapolda dalam rangka meningkatkan kerjasama Kepolisian dan IDI wilayah Jateng. 

"Pada kegiatan tersebut juga digelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Scientific Problem Solving terkait dengan kegiatan kepolisian antara pengurus IDI dengan Polda Jateng,” ujar Kapolda.

Ia menuturkan Scientific Problem Solving bertujuan untuk memberikan keterangan perkara terkait penanganan yang menyangkut alat bukti, keterangan ahli, surat dan lain sebagainya terkait dengan profesi kedokteran. 

Selain itu membahas mengenai kerjasama dan guna menentukan langkah hukum apabila dalam profesi kedokteran terdapat dugaan kegiatan malpraktek.