Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Wanita Ini Sudah Sepekan Tidur di Samping Makam Bayinya yang Diduga Meninggal karena Diabaikan RS

Bayi bernama Lailan Mahsyar Zainuddin diduga meninggal dunia setelah diabaikan oleh pihak rumah sakit.

Kompas.com/FITRI R
Kesedihan masih dirasakan Andra Itayani (25) , Selasa (18/20/2022), ibunda Lailan Mahsyar Zainuddin bayi berusia 4 bulan yang meninggal karena ditolak RSUD Praya saat mengalami demam tinggi. Andra masih belum percaya harus kehilangan putra keduanya. 

TRIBUNJATENG.COM, LOMBOK TENGAH - Seorang ibu di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Andra Itayani (24), sangat terpukul setelah kematian bayinya. 

Bayi bernama Lailan Mahsyar Zainuddin diduga meninggal dunia setelah diabaikan oleh pihak rumah sakit.

Menurut sang kakek, Zainuddin (70), semenjak kepergian Lailan enam hari lalu, anak dan menantunya memilih tidur di samping makam almarhum Lailan menggunakan tenda.

Baca juga: Ciri-ciri Pembuang Bayi di Kembangarum Semarang Barat, Pria Muda Mengendarai Motor

"Ini hari keenam, cucu saya meninggalkan kami semua.

Mungkin dia belum bisa menerima, perasaannya masih sulit sembuh, masih terasa sakitnya, dia tidur di sini di tenda ini, rindu putranya," kata Zainuddin, Selasa (18/10/2022).

bayi 4 bulan yang dilaporkan meninggal dunia setelah ditolak RSUD
Inilah makam Lailan Mahsyar Zainuddin, bayi 4 bulan yang dilaporkan meninggal dunia setelah ditolak RSUD Praya. Di sebelah makam ini terdapat tenda tempat ibunda almarhum Lailan bermalam mengobati rindunya pada putra keduanya itu.

Meninggal di usia 4 bulan
 

Lailan Mahsyar Zainuddin mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM) Praya di usia 4 bulan.

Lailan diduga diabaikan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya.

Bayi itu meninggal di Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM) Praya karena keterbatasan alat medis di rumah sakit swasta tersebut.

"Anak saya sama sekali tidak ditangani, disentuh saja tidak, begitu kami sampai rumah sakit dalam kondisi panik, anak saya langsung ditolak, saya juga sudah tegaskan ini pada Bupati Lombok Tengah, agar melihat CCTV rumah sakit," kata Andra Itayani (24) pada Kompas.com di kediamannya, di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Selasa (18/10/2022).

Itayani mengatakan apa yang dialaminya sangat menyakitkan. Hingga kini perasaannya belum bisa tenang, karena masih terbayang wajah putra kedua yang sangat dicintainya.

Awalnya Lailan mengalami demam pada Rabu (12/10/2022). Demam biasa itu tiba-tiba berubah menjadi demam tinggi hingga sesak napas.

"Karena melihat kondisi anak saya, kami tak berpikir panjang dengan pakaian seadanya bersama suami saya Mahsyar dan kedua mertua membawa Lailan ke RSUD Praya, agar ditangani segera, karena alat medisnya lengkap" tutur dia.

Sampai di Rumah Sakit Praya, putranya belum diberikan penanganan apa pun.

Bahkan langsung disarankan agar dibawa ke Rumah Sakit Bodak dan RSCM. Mereka memilih yang terdekat RSCM.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved