Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Ganjar Populerkan Alpukat Rifai, Pernah Dilelang Harga Rp1,1 Juta Per Buah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo populerkan buah Alpukat Rifai yang dikembangkan oleh kelompok Tani Bina Karya Bedono

Penulis: hermawan Endra | Editor: Catur waskito Edy
Istimewa
Ganjar berkunjung langsung di lokasi pengembangan dan mencicipi kenikmatan Alpukat Rifai, Jumat (21/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo populerkan buah Alpukat Rifai yang dikembangkan oleh kelompok Tani Bina Karya Bedono, Kecamatan Boja, Kendal.

Politikus berambut putih itu mendorong produk Alpukat Rifai untuk bisa ekspor keluar negeri.

Ganjar berkunjung langsung di lokasi pengembangan dan mencicipi kenikmatan Alpukat Rifai, Jumat (21/10/2022).

Alpukat ini memiliki postur yang lebih besar dan tebal ketimbang jenis biasanya.

"Iya sebenarnya kita mulai ngecek, kalau kita mau bicara ketahanan pangan, produk lokal kita gak kalah.

Hari ini kita melihat alpukat. Ada Pak Rifai peneliti dan pengembangnya hasilnya sangat bagus sekali," ujar Ganjar.

Ia mengapresiasi, karena hasil produknya sangat bagus. Bahkan, alpukat ini pernah dilelang dengan harga Rp1,1 juta per buahnya.

"Tahu gak kalau harga lelang-lelangnya sangat tinggi. Pernah dulu Rp1,1 juta satu biji karena seperti kontes," lanjutnya.

Sehingga, papar Ganjar, jika bicara ekonomi lokal dan ekonomi pertanian produk di Jawa Tengah tersedia.

Hanya saja, masih perlu dipromosikan dan dibantu untuk mengurus legalitasnya.

"Sekarang kita coba promokan dan ini punya nilai gizi yang cukup tinggi. Dan dari tempat kita saja bisa kok kalau kita kembangkan ekspor kita akan jauh lebih bagus," paparnya.

Menurutnya, di Jawa Tengah banyak sekali produk-produk pertanian yang dapat diunggulkan.  Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk menggenjot produktivitas dan kualitasnya.

"Kita mesti ajak bersaing dan percaya diri. Untuk produk lokal mesti kita genjot mulai hari ini. Dan di Jateng banyak sekali yang seperti ini. Kemarin di Kabupaten Semarang ada Alpukat Wina. Ini ada Rifai, Kendhil dan Pawiro Winoto," tuturnya.

Ke depan yang harus dilakukan adalah memastikan produktivitasnya dan kualitasnya. Sehingga produk tersebut benar-benar bisa ekspor.

"Nanti kalau kemudian bisa kita hitung Dinas Pertanian, dan kawan penyuluh bisa mendampingi," ungkap Ganjar.

Sementara Abdul Rifai, peneliti dan pengembang Alpukat Rifai menuturkan bahwa untuk saat ini pihaknya masih mengurus beberapa persyaratan agar produknya bisa go internasional.

"Iya, kami masih mempersiapkan itu semua. Dan ini kami merasa didukung oleh Pak Ganjar, yang hadir langsung di sini," tandasnya. (*)

Baca juga: RSUD Karanganyar Belum Punya Ruang NICU dan HD Untuk Perawatan Pasien Dengan Gangguan Ginjal Akut

Baca juga: Purbalingga Jadi Pilot Project Kabupaten Ramah Perempuan dan Anak, Pemkab Bentuk DRPPA

Baca juga: KEREN! Warga dan Aparat Kerja Bakti Atasi Pendangkalan dan Penyempitan Sungai Gedong Pati

Baca juga: Satpol PP Demak Berhasil Sita 269 Miras di Meranggen dan Karangawen Kabupaten Demak 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved