Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Diklaim Sudah 80 % , Koalisi Partai Nasdem-Demokrat-PKS Masih Alot

Kelanjutan koalisi Nasdem dengan Demokrat dan PKS diduga tersendat karena masalah nama cawapres, di mana Nasdem ingin ada kesetaraan.

Editor: Vito
ISTIMEWA/Dokumentasi Partai Demokrat
ilustrasi - Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditemani Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), duduk semeja dengan Anies Baswedan, Surya Paloh, dan Jusuf Kalla, saat menghadiri pernikahan putri Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Minggu (16/10). 

Adapun, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyebut keinginan Partai Nasdem soal cawapres Anies bukan berasal dari partai koalisi tidak adil bagi parpol yang memiliki kader potensial.

"Buat parpol yang punya kader yang bagus, yang berkualitas, tiba-tiba diisyaratkan enggak boleh maju sebagai cawapres. Tidak adil dong," ujarnya, kepada wartawan, Senin (24/10).

Meski demikian, PKS tidak masalah selama tokoh yang menjadi cawapres memiliki elektabilitas tinggi, memiliki kepemimpinan yang baik, dan bisa menyatukan koalisi dan bangsa.

PKS tidak mensyaratkan tokoh tersebut dari internal partai atau luar. "Kemarin kami tim kecil baru menentukan kriteria. Kalaupun Nasdem mengusulkan harus di luar parpol ya silakan diaspirasikan, tapi PKS tidak mensyaratkan itu," tukasnya.

Senada, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengungkapkan, pihaknya bakal menerima apabila Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak dipilih untuk menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan. Namun ia menegaskan hal itu mesti disertai penjelasan yang logis dan realistis.

“Kalau ada calon yang lebih diyakini bisa memenangkan pasangan itu selain Anies-AHY, dengan alasan realistis dan faktual, tentu Partai Demokrat bisa legowo menerima,” paparnya, kepada Kompas.com, Senin (24/10).

Menurutnya, yang kemudian mesti dijawab adalah sebesar apa elektabilitas kandidat cawapres Anies selain AHY. “Apakah (elektabilitas-Red) cawapres tinggi, di atas Anies misalnya? Atau di atas AHY gitu?” ucapnya.

Ia menegaskan, capaian elektabilitas menjadi pertimbangan yang penting untuk meraih kemenangan pada pilpres 2024. Pertimbangan itu, lanjut dia, mesti dibahas intensif dengan dua parpol calon mitra koalisi Demokrat, yaitu Nasdem dan PKS.

Syarief menegaskan, pihaknya tidak akan langsung membatalkan pembentukan koalisi jika AHY dinilai tak mumpuni untuk mendampingi Anies.

“Enggak gitu dong (mundur). Kami harus duduk bareng, bicarakan, apa dasarnya? Ada enggak survei yang menyatakan pasangan ini dan itu bisa menang?” tuturnya.

Meski begitu, Syarief tetap berharap agar calon mitra koalisi mempertimbangkan pengusungan Anies-AHY. Sebab, Partai Demokrat punya kemampauan untuk membantu pemenangan Pilpres 2024.

“Tapi ingat, partai kami partai papan atas sekarang, dan itu memberikan kontribusi untuk pemenangan. Sangat perlu diperhitungkan,” tandasnya. (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara/Tatang Guritno/Tribunnews/Reza Deni)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved