Berita Jepara

Tensi Politik Pilkades di Jepara Dinilai Tinggi, Debat Terbuka Calon Kades Ditiadakan

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) atau Pemilihan Petinggi (Pilpet) di Kabupaten Jepara tidak ada debat terbuka antarcalon kepala desa. 

TRIBUNMURIA/YUNANSETIAWAN
Baliho lima calon kepala desa yang mengikuti Pilkades di Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Pilkades di Kabupaten Jepara hanya ada penyampaian visi misi calon kades, tidak hanya debat terbuka. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA-Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) atau Pemilihan Petinggi (Pilpet) di Kabupaten Jepara tidak ada debat terbuka antarcalon kepala desa. 

Hal ini karena tensi politik di Pilkades sangat tinggi. Selain itu, hubungan emosional antaracalon kades dan pendukung sangat erat. Dikhawatirkan apabila debat terbuka itu diselenggarakan gesekan antarpendukung bisa terjadi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara Edy Sujatmiko mengatakan, debat terbuka di tingkat Pilkades belum saatnya diselenggarakan. Menurutnya, demokrasi di tingkat desa masih belum matang untuk menyelenggarakan debat terbuka. Selain itu potensi konflik antarpendukung juga besar.

Dia mencontohkan, debat terbuka antarcalon bupati saja rawan terjadi gesekan antarpendukung. Apalagi di tingkat Pilkades yang kedekatan antarcalon kades dan pendukung sangat erat. Hal-hal tidak diinginkan bisa saja terjadi.

Edy Sujatmiko menilai debat terbuka di Pilakdes bisa diselenggarakan jika masyarakat sudah memiliki pendidikan politik yang matang.

"Kalau demokasi kita sudah matang (debat terbuka bisa diselenggarakan)," kata Edy Sujatmiko, Selasa, 25 Oktober 2022.

Sementara itu, Kabid Bina Pemerintah Desa Dinsospermades Kabupaten Jepara, Muh Taufik menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Jepara mengutakaman kondusivitas wilayah , kerukunan, dan kegotongroyongan masyarakat di tengah Piilkades 

"Jangan sampai hanya gara-gara debat terbuka calon Pilpet ini masyarakat jadi gesekan," kata Taufik kepada tribunmuria.com.

Menurutnya, penyelenggaraan debat terbuka antarcalon harus melihat kondisi masyarakat dan tingkat pendidikan politiknya.

Untuk saat ini, kata dia, kedewasaan berpolitik masyarakat masih perlu ditingkatkan. Pasalnya kedekatan emosional antaracalon kades dan warga sangat tinggi. Hal ini menunjukka potensi gesekan antarpendukung juga tinggi.

"Untuk sementara regulasinya belum ada untuk debat terbuka (Pilkades)," ujarnya.

Kendati tidak ada debat terbuka, masing-masing calon tetap bisa menyampaikan program-programnya melalui sesi penyampaian visi-misi pada 10 November 2022 nanti.(*)

Baca juga: 19 Titik Besi Penutup Saluran Air di Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Digondol Maling

Baca juga: Amankan Jalannya Pilkades Serentak 2022 Wonosobo, 1.700 Pasukan Gabungan Keamanan Diterjunkan

Baca juga: Pemkot Semarang Serius Jadikan Kota Semarang Sebagai Kota Layak Anak 

Baca juga: Soft Launching Objek Wisata Waduk Cacaban Rabu Besok, Rencana Dibuka Oleh Bupati Tegal Umi Azizah 

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved