Pengawasan DPRD Kudus
Komisi D Minta Pembangunan Dipercepat
Komisi D minta Pemkab Kudus untuk mempercepat sejumlah pembangunan infrastruktur.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kudus untuk mempercepat sejumlah pembangunan infrastruktur, termasuk Instalasi Bedah Sentral (IBS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi dan SD 4 Prambatan Kidul.
Ketua Komisi D DPRD Kudus, Ali Ihsan melalui Sekretaris Komisi Ngateman mengatakan, pembangunan gedung IBS dan ruang kelas di SD 4 Prambatan Kidul merupakan suatu hal yang urgent.
Menurutnya, pekerjaan gedung IBS tiga lantai hingga pekan kemarin baru mencapai 30 persen, diharapkan bisa rampung maksimal 20 Desember. Supaya, gedung penunjang pelayanan kesehatan tersebut bisa digunakan mulai awal 2023 mendatang.
"Kami sudah mengecek sejauh mana prosentase pembangunannya, dan seperti apa kualitas pembangunannya. Pembangunan masih berjalan, untuk lantai 3 harus cepat ditutup atap karena sudah memasuki musim penghujan," ujarnya.
Ngateman menyebut, anggaran yang dikeluarkan untuk membangun gedung IBS cukup besar, meskipun baru sebatas sampai lantai tiga pada tahun ini.
Katanya, sarana penunjang layanan kesehatan ini sangat dibutuhkan masyarakat, karena saat ini sudah memasuki musim pancaroba (peralihan) yang bisa memicu timbulnya berbagai macam penyakit.
"Pembangunan gedung di RSUD ini harus dipercepat, banyak pasien membutuhkan. Kabarnya sanggup diselesaikan maksimal 20 Desember, dan awal 2023 bisa dioperasikan," tuturnya.
Selain itu, Ngateman menerangkan, pembangunan ruang kelas SD 4 di Prambatan Kidul tidak kalah penting. Karena dua ruang kelas di sekolah tersebut rusak parah, sehingga siswanya terpaksa diungsikan menempati ruang perpustakaan dan ruang lainnya sementara waktu.
"Ruang kelas di SD 4 Prambatan Kidul ada yang roboh, pembangunan sudah berjalan, dan secepatnya harus selesai semua. Kasihan anak-anak kalau tidak mendapatkan ruang kelas yang layak untuk pembelajaran," tegasnya.
Pihaknya berharap, dinas atau instansi terkait bisa melaksanakan pembangunan fisik sebaik mungkin, karena menyangkut keselamatan jiwa. (*)