Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Soal Ganjar Capres, Hasto: Jokowi Paham Tak Mudah Pilih Pemimpin

Ganjar secara garis besar mengungguli nama-nama lain yang mencuat di panggung pemilu 2024, bahkan lebih menonjol daripada Prabowo hingga Anies.

Editor: Vito
Tribun Jateng/Hermawan Endra
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sejumlah lembaga survei menyimpulkan hasil positif untuk nama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berkaitan dengan survei kandidat calon presiden (capres) yang digadang-gadang bakal maju pada kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Ganjar secara garis besar mengungguli nama-nama lain yang mencuat di panggung pemilu 2024. Gubernur Jateng itu tercatat lebih menonjol daripada Prabowo Subianto hingga Anies Baswedan.

Namun kabar baik ini belum juga membuat Ganjar direstui oleh pengurus pusat PDI Perjuangan untuk maju dalam kontestasi pilpres.

Bahkan secara blak-blakan, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, keputusan capres yang diusung tetap berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menurut dia, kajian hasil survei itu hanya sebagai indikator PDI Perjuangan memilih sosok yang akan diusung pada Pilpres 2024.

"Kami terus melakukan kajian-kajian ya, secara politik sosiologi, dan juga hasil-hasil survei. Tapi sekali lagi terkait dengan keputusan capres dan cawapres itu berada di tangan ibu ketua umum," katanya, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).

Hasto menyatakan, PDI Perjuangan pun tegas akan memberi sanksi bagi kadernya yang bertindak mendahului ketua umum, termasuk dalam hal mendukung pencapresan kader.

Adapun, ia kembali mengutip pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada partainya soal capres dan cawapres. "Nah persoalan capres-cawapres itu nanti tiba momentumnya, dan Pak Jokowi pun berpesan jangan lama-lama, maksudnya jangan mendekati Oktober, ketika pendaftaran itu mau dilakukan, tafsirnya kan seperti itu," kata Hasto kepada wartawan, Kamis (27/10).

Menurut dia, Jokowi pasti paham bahwa menentukan nama pemimpin tidak mudah, di mana presiden juga meminta parpol untuk tidak sembrono dalam memilih capres dan cawapres.

"Presiden Jokowi kan juga sama-sama, punya pemahaman yang sama bahwa tanggung jawab pemimpin itu berat. Itu yang menjadi prioritas kami. Jadi jangan sembrono kata Pak Komar," tandasnya.

Diketahui, pencalonan presiden dan wakil presiden digelar pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Sementara masa kampanye dimulai dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Adapun, hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2022 mencatat nama Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dari sejumlah bakal capres yang digadang-gadang akan maju di pilpres 2024.

Dilansir dari Kompas.id, Rabu (26/10), potensi keterpilihan Ganjar ada di 23,2 persen, diikuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 17,6 persen, dan selanjutnya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16,5 persen.

Survei periodik melalui wawancara tatap muka itu diselenggarakan Litbang Kompas pada 24 September 2022 hingga 7 Oktober 2022. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

Sementara, survei yang dilakukan Populi Center mencatat terdapat enam tokoh yang disebut-sebut bakal maju dalam pilpres 2024, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Jenderal Andika Perkasa, Puan Maharani, serta Airlangga Hartarto.

Hasil survei menunjukkan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo merupakan sosok dengan elektabilitas tertinggi untuk menjadi presiden.

"Jika tiga nama yang akan menjadi capres 2024, responden menjawab Ganjar Pranowo menjadi yang paling banyak dipilih dengan 29,7 persen, diikuti Anies Baswedan 29,2 persen, dan Prabowo Subianto 27,6 persen," kata peneliti Populi Center, Olivia Prastiti, dalam acara rilis survei di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu (26/10).

Kemudian, ada nama Jenderal Andika Perkasa sebesar 5,3 persen, Puan Maharani sebesar 2,8 persen, sedangkan Airlangga Hartarto sebesar 1,3 persen.

Melihat hasil survei dan dinamika politik yang ada, ketiga tokoh tersebut pun diprediksi bakal bersaing sengit di pilpres 2024.

“Dari beberapa nama, kita melihat tiga nama yang moncer, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. Dukungan dari masyarakat tidak terlalu jauh. Satu sama lain bisa saling mengalahkan tergantung strategi, mungkin termasuk memilih wakilnya yang jadi pembeda,” paparnya.

Sebagai informasi, survei Populi Center itu diselenggarakan pada 9-17 Oktober 2022. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi se-Indonesia. Survei itu memiliki margin of error +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun, hasil survei Lembaga Survei dan Poling Indonesia (SPIN) mencatat, elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendapatkan angka yang tertinggi sebesar 31,6 persen. Peringkat kedua ditempati Ganjar Pranowo 19,3 persen, lalu Anies Baswedan 11,5 persen.

Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Prabowo meningkat, dan Ganjar stagnan. Sementara, elektabilitas Anies justru menurun dari survei serupa pada Juli lalu.

“Hasil survei masih menunjukkan fakta bahwa Prabowo di samping bertengger di posisi puncak elektabilitas, ia juga justru memeroleh peningkatan perolehan dukungan di angka 31,6 persen,” jelas Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara, Senin (24/10).

"Ganjar mendapatkan angka di 19,3 persen, masih berkutat dan stagnan di bawah 20 persen. Hal yang sama juga terjadi dengan Anies, di mana paska pendeklarasiannya sebagai capres oleh Nasdem hanya memeroleh 11,5 persen, menurun 2,7 persen dari 14,2 persen elektabilitas di Juli 2022," sambungnya. (Tribunnews/Chrysnha/Taufik Ismail/Reza Deni)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved