Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sandiaga Sebut Peluang Ekonomi Digital UMKM Parekraf Masih Besar

Peluang UMKM parekraf cukup besar, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2025 yang diprediksi mencapai 150 miliar dollar AS.

Editor: Vito
Tribun Jateng/Imah Masitoh
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri Dieng Culture Festival 2022, Sabtu (3/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Peluang usaha dan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), khususnya bagi para pelaku UMKM dinilai masih cukup besar.

Hal itu ditilik dari proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2025 yang diprediksi mencapai 150 miliar dollar AS. Hal itu juga dianggap menjadi momentum pemulihan ekonomi bangsa.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam diskusi bertajuk 'Technology, Startup Ecosystem and Indonesia's Economy 2023', di Voffice Headquarter Indonesia, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (27/10).

Dalam diskusi yang dihadiri Founder and Investor of Bhumi Varta Technology, perusahaan penyedia perangkat lunak dan solusi berbasis lokasi, Martyn Terpilowski itu, Sandiaga Uno menyoroti besarnya pengaruh digitalisasi dalam mendorong pengembangan UMKM.

Apalagi diketahui, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai 4,7 milar dollar AS sepanjang kuartal I/2021. Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.

"Kita melihat bahwa pertumbuhan ekonomi digital ini terus meningkat secara signifikan. Tahun lalu (2021) 70 miliar dollar AS, tahun 2025 diprediksi 150 miliar dollar AS. Ini membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang luas," kata Sandiaga.

"Dibutuhkan juga teknologi dan inovasi yang bisa memberikan solusi untuk UMKM-UMKM dan teknologi yang dihadirkan oleh Pak Martyn di sini ternyata sangat bisa untuk meningkatkan peluang usaha," sambungnya.

Lewat kolaborasi yang terjalin dengan Bhumi Varta Technology, Sandiaga menuturkan, pihaknya dapat memperoleh beragam informasi berbasis lokasi.

Di antaranya data pergerakan wisatawan, seperti lokasi penginapan, akomodasi, hingga belanja produk selama mereka berada di Indonesia.

"Kita bisa mendapatkan data-data di mana wisatawan pergi, di mana mereka berhenti, mereka belanja makanannya di mana, belanja fesyennya di mana, mereka belanja kerajinannya di mana, mereka tinggal di mana, akomodasi di mana," ungkapnya

"Dengan informasi tentang lokasi ini kita bisa menentukan arah kebijakan kita untuk bisa memberikan pelayanan kepada para wisatawan, sehingga meningkatkan pengalaman dan kenangan yang indah bagi wisatawan, sehingga mereka akan kembali lagi," tambahnya.

Bagi UMKM, Sandiaga menyatakan, teknologi berbasis lokasi tersebut dapat digunakan untuk memetakan minat maupun kebutuhan para wisatawan. Sehingga, UMKM bisa mengambil peluang usaha untuk bisa membuka lapangan kerja.

Hal senada disampaikan Founder and Investor of Bhumi Varta Technology, Martyn Terpilowski. Ia menyampaikan, data yang dimiliki pihaknya dapat diakses dengan mudah oleh semua pihak. Tujuannya agar semua pihak dapat mengambil pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan.

"Ada banyak data tersedia di Indonesia, tapi sekarang belum terorganisir, jadi yang kami lakukan adalah menyatukannya dalam satu tempat, di mana semua orang dapat masuk ke dalam aplikasi dan mengambil data, semua perusahan, semua pemerintah atau organisasi nonprofit untuk membuat kebijakan," jelasnya. (Warta Kota/Dwi Rizki)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved