Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fokus

Fokus: Pemilu Penyelamat Resesi

Ancaman resesi global tahun depan akibat perang Rusia Vs Ukraina hampir tiap hari menghiasi pemberitaan. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi

Penulis: galih pujo asmoro | Editor: m nur huda
Bram Kusuma
Tajuk Ditulis Oleh Wartawan Tribun Jateng, Galih Pujo 

Tajuk Ditulis Oleh Wartawan Tribun Jateng, Galih Pujo

TRIBUNJATENG.COM - Ancaman resesi global tahun depan akibat perang Rusia Vs Ukraina hampir tiap hari menghiasi pemberitaan. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, ketidakpastian global yang terjadi akibat perang itu membuat harga komoditas pangan dan energi bisa meningkat di masa depan.

Menurutnya, saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Ia mengatakan, tidak ingin menakuti, namun tetap perlu ada mitigasi karena sekarang semua negara sedang berperang dengan ancaman yang sama.

Lalu pertanyaannya, bagaimana dengan Indonesia? Pastinya akan terdampak bila terjadi resesi global. Namanya saja sudah "global". Namun tinggal seberapa besar resesi yang dialami Indonesia bila hal itu benar-benar terjadi dan faktor apa saja yang mungkin sedikit banyak akan meringankan beban rakyat dari resesi.

Tahun depan, Indonesia akan memasuki tahun politik jelang pemilihan presiden dan pemilihan legislatif di 2024. Disusul setelah itu pemilihan kepala daerah. Belum lagi dengan adanya pilkades.

Lantas apa hubungan pesta demokrasi dengan pengurangan dampak resesi?

Sudah menjadi rahasia umum satu di antara cara memenangkan hati rakyat adalah dengan berbagai macam bantuan. Bantuan-bantuan itu tidak hanya mengalir di masa kampanye. Jauh sebelum kampanye, biasanya sudah ada berbagai macam bantuan.

Jika resesi tahun depan menyerang sektor pangan dan enegeri, bukan tidak mungkin para calon akan berlomba-lomba memberikan bantuan sembako. Bukan tidak mungkin juga, bantuan berupa uang tunai juga akan diberikan dari para calon, parpol, relawan, maupun simpatisannya. Diakui ataupun tidak, hal itu hampir pasti ada dalam setiap perhelatan politik.

Belum lagi dengan bergeraknya sektor-sektor lain karena perputaran uang selama proses dan pelaksanaan pemilu. Misalnya saja konveksi. Berapa juta kaus bergambar calon yang akan diproduksi? Lonjakan pesanan itu juga akan membuka lapangan pekerjaan baru walaupun sifatnya insidental. Pelaku UMKM di bidang kuliner juga kemungkinan akan ikut menikmati pesanan bila ada pertemuan-petermuan terkait perhelatan politik di wilayahnya.

Selama masa kampanye, baliho-baliho di sepanjang jalan-jalan utama akan dipenuhi wajah calon. Pun halnya dengan belanja iklan di media massa. Belum lagi di media sosial di mana calon juga pastinya akan menggandeng influencer terkait pemenangannya.

Tidak bisa dipungkiri, aliran uang di masa pesta demokrasi cukup kencang. Hal itu juga tak bisa dilepaskan dari kondisi sebagian masyarakat kita yang kadang menjatuhkan pilihan bukan semata karena faktor ideologis. Kisah duit tidak laku di Pilkades Narukan, Kragan, Rembang, sepertinya tidak akan tereplikasi di seluruh Indonesia, setidaknya pada pemilu 2024.

Jadi, perhelatan pemillu 2024 mendatang, saya kok sedikit punya keyakinan akan berkontribusi dalam mencegah dampak resesi di Indonesia semakin dalam.

Entah duit dari mana, namun sepertinya perputaran uang di setiap perhelatan politik itu cukup besar bila tidak bisa disebut sangat besar. Namanya juga pesta, jadi kita harus bersenang menyambutnya dan setiap pesta pasti butuh modal dari penyelenggara.

Kita tidak bisa serta merta mengubah kebiasaan memberikan sesuatu untuk memenangkan hati. Wong orang mendekati lawan jenis yang benar-benar sudah dikenal saja, kita perlu sesekali atau sering kali menraktirnya makan atau membelikan lainnya untuk memenangkan hatinya.

Cerita mungkin akan lain bila iklim demokrasi kita sudah seperti negara-negara maju. Pastinya, perhelatan pesta demokrasi tidak akan berdampak besar bagi perputaran ekonomi. Di satu sisi calon tidak mau memberi dan di sisi lainnya, warga juga tak mau menerima sehingga perputaran uang tidak begitu besar. Namun alangkah baiknya, calon-calon tidak hanya memberi ikan, namun juga kail.

Namun demikian, belum tentu juga resesi akan benar-benar terjadi tahun depan. Bila persoalan utamanya adalah berlarutnya perang Rusia Vs Ukraina, bisa juga lho perang itu berakhir dalam waktu dekat. Lha wong bentar lagi musim dingin. Namun soal masa depan, hanya Tuhan yang tahu. Kita manusia hanya bisa memperkirakan.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved