SMP Muhammadiyah 8 Kebakkramat
Menelaah dan Memecahkan Problem Pembelajaran Sastra
Strategi pembelajaran harus mampu membuat para peserta didik tertarik, nyaman, dan tidak bosan.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Hal ini bertujuan agar pembelajaran sastra dapat dilaksanakan secara optimal. Pembelajaran sastra secara optimal sangat penting bagi peserta didik.
Nilai estetika, nilai dulce et utile, nilai moral, dan nilai intelektual yang terkandung dalam karya sastra dapat terdistribusikan secara baik apabila pembelajaran sastra berhasil diterapkan secara efektif.
Penulis menguraikan beberapa solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan problem yang terjadi dalam pembelajaran sastra.
Pertama, para pendidik sangat perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik terkait dengan materi sejarah sastra Indonesia.
Hal ini merupakan poin esensial yang perlu diperhatikan oleh para pendidik.
Peningkatan materi sejarah sastra Indonesia ibaratnya mengajak para peserta didik untuk masuk dalam perpustakaan sastra Indonesia.
Sejarah sastra merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluk beluk sastra sejak zaman dahulu hingga sekarang dan pengaruh-pengaruh yang timbul di dalamnya (Rismawati, 2017 :1).
Dengan demikian, penguatan dan peningkatan konten materi sejarah sastra akan menjadi sebuah upaya mengatasi problem elementer peserta didik dalam pembelajaran sastra.
Penguatan dan penanaman konten materi sejarah sastra Indonesia selain bertujuan untuk mengatasi problem elementer peserta didik dalam pembelajaran sastra, sekaligus berfungsi untuk memperluas kekayaan intelektual peserta didik.
Hal ini dilatarbelakangi bahwa dalam konten materi sejarah sastra Indonesia memuat segenap pemikiran penyair, segenap problem masyarakat Indonesia, dan segenap kemajemukan bangsa.
Para pendidik yang berkecimpung dalam pembelajaran sastra harus berjibaku untuk menyajikan materi sejarah sastra secara utuh dan mendalam tidak sekadar sebatas pengetahuan hafalan.
Problem berikutnya yang perlu dipecahkan adalah masalah serius yang dialami peserta didik dalam pembelajaran sastra sehingga membuat para peserta didik kesulitan mengembangkan kompetensi sastra sekaligus kesulitan untuk mendapatkan pengalaman batin dari karya sastra.
Akar masalah para peserta didik yang kesulitan dalam menyusun apresiasi sastra, menuangkan ide-ide kreatif, dan kesulitan mengalami persentuhan batin dengan karya sastra terletak pada penyajian strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang teramat standar terkadang membuat para peserta didik kurang mendapat manfaat dalam pembelajaran.
Strategi pembelajaran harus mampu membuat para peserta didik tertarik, nyaman, dan tidak bosan. Dari penjelasan tersebut, dapat diambil pemahaman bahwa strategi pembelajaran yang tepat dan matang akan memberikan hasil pembelajaran ideal.