Berita Semarang
Unika Soegijapranata Jadi Tuan Rumah Pesparama Nasional XVII Tahun 2022, Warak Ngendog Sebagai Ikon
Puspresnas kembali menyelenggarakan Pesta Paduan Suara Gerejawi Mahasiswa Nasional.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menyelenggarakan Pesta Paduan Suara Gerejawi Mahasiswa (Pesparama) Nasional ke 17 Tahun 2022.
Disampaikan oleh Vellauriga Aristiana selaku Ketua Panitia Pesparama 2022 bertema Sing with Joy, kegiatan tersebut berlangsung sejak Sabtu-Rabu (5-9/11/2022).
Pada momen tersebut, Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata menjadi tuan rumah dan Pesparama diikuti oleh 34 tim paduan suara dari perguruan tinggi se Indonesia.
"Sekitar 1.600 mahasiswa mengikuti kegiatan ini dan harapannya melalui tema ini peserta dapat berkompetisi sambil memuliakan nama Tuhan dengan sukacita," ungkapnya pada Minggu (6/11/2022) di Kampus Unika Bendan Dhuwur, Gajahmungkur, Kota Semarang.
Vellauriga menambahkan, selain berkompetisi untuk memuliakan, Pesparama 2022 menjadikan Warak Ngendog sebagai ikon Pesparawi Mahasiswa 2022.
Warak Ngendog juga dijadikan sebagai momentum memperkenalkan simbol persatuan multietnis di Kota Semarang.
Pada Warak Ngendog dengan komposisi warna jingga terang dan berbentuk hewan kaki empat yang merupakan kombinasi kambing, kuda, kerbau, naga dan anjing. Ikon Warak Ngendog ini menggambarkan simbol persatuan etnis kota Semarang.
“Warak Ngendog ini merupakan ciri khas dari Semarang. Jika kita lihat, di sini Warak Ngendog sedang menjadi konduktor sebagai penyambungan ke musik,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unika, Dr. Berta Bekti Retnawati, SE., M.Si., nantinya acara ini tidak hanya lomba paduan suara saja.
Pesparama juga menjadi 'pesta rakyat' yang bertujuan untuk menyambut tamu-tamu luar kampus yang dari berbagai daerah.
“Karena pesertanya ada dari ujung barat sampai timur Indonesia dan kita akan menyambut dengan sukacita," ungkapnya.
Dr. Berta menambahkan, penyambutan para tamu dimulai dari ikonik Pesparama XVII yang unik yaitu konduktor berwujud Warak Ngendog sembari memperkenalkan kuliner tradisional.
Ia menginginkan agar dalam pelaksanaan Pesparama XVII nanti tak hanya melulu kompetisi untuk mengejar kemenangan, tetapi juga persatuan karena perwakilan dari seluruh daerah di Indonesia berada di satu tempat agar bisa saling mengenal satu sama lain.
Ketua Dewan Juri Pesparama 2022, Dr. Drs. AG Sudibyo, M.Si., menginformasikan bila dalam perhelatan ini tidak ada kategori yang ditentukan.
"Namun, setiap peserta menampilkan lagu musica sacra dan musik gospel," tuturnya.
Subkoordinator Pengembangan Prestasi Satuan Pendidikan dan Kurasi, Robin Kristian, S.Pd., menjelaskan dalam lomba ini hanya ada juara 1 sampai dengan harapan 2 saja.
"Kami hanya memberikan kesempatan juara 1 hingga juara harapan 2 untuk kompetisi yang diikuti 34 tim," ujarnya. (*)
Nikmati Aplikasi Junio Smart, Cara Memanage Banyak Informasi Pendidikan dalam Satu Genggaman |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Vito Korban Kecelakaan Kampung Kali Semarang Meninggal, Keluarga Tempuh Jalur Hukum |
![]() |
---|
Marak Pakaian Bekas Impor, Indonesia Tak Ubahnya Tempat Sampah |
![]() |
---|
Ritel Perhiasan di Semarang Optimistis Penjualan Makin Ngegas saat Ramadhan Tahun Ini |
![]() |
---|
Tercebur Sumur Sedalam 30 Meter, Pria Asal Semarang Ini Berhasil Selamat Dari Bencana |
![]() |
---|