Berita Semarang
Video Jembatan Putus di Semarang 2 Tahun Tak Diperbaiki, Warga Kena Prank Google Maps
Jembatan Bendosari yang menjadi penghubung antara Kampung Kalialang, Sukorejo, dan Kampung Bendosari, Sadeng, sudah dua tahun ini terputus.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jembatan Bendosari yang menjadi penghubung antara Kampung Kalialang, Sukorejo, dan Kampung Bendosari, Sadeng, sudah dua tahun ini terputus.
Kerusakan jembatan berupa ambles terutama di sisi utara.
Jembatan yang tak kunjung diperbaiki tersebut ternyata membuat ratusan warga kecele terutama bagi para pendatang.
"Iya, saya mau nagih utang ke Taman Puri , Sukorejo, Gunungpati, mengikuti google maps suruh lewat sini tapi sampai lokasi ternyata gini jembatan rusak," papar Arden (25) warga Kota Tegal kepada tribunjateng.com, Rabu (9/11/2022).
Pria karyawan perusahaan finance tersebut mengaku, baru pertama kali hendak melintasi jembatan tersebut.
Ia pun syok melihat jembatan yang melintang di atas kali itu rusak parah.
"Sebagai pendatang kaget ternyata di kota Semarang ada jembatan kayak gini," katanya.
Ia pun terpaksa memutar arah lebih jauh sesuai petunjuk warga lokal yang memberitahunya supaya sampai ke tempat tujuan.
Jembatan Bendosari melintang sepanjang 60 meter di atas kali Kripik atau warga setempat menyebutnya sebagai Kali Geribik di Kelurahan Bendosari, Gunungpati, Kota Semarang.
Warga Kalialang Lama RT 1 RW 1 Santi (43) mengatakan, setiap hari selalu ada orang yang kesasar baik orang mau wisata ke kampung Jawi, tukang paket atau warga pendatang.
"Setiap hari pasti ada yang kesasar, jembatan sudah rusak sejak Januari 2021, ditotal yang ketipu sudah banyak sekali," ungkapnya.
Rumah Santi hanya berjarak sekira 10 meter dari jembatan sehingga tahu tiap hari ada orang yang kesasar.
Padahal dari arah Sadeng maupun dari Kalialang sudah diberi tanda berupa penutupan jalan.
Hanya saja ada beberapa orang yang nekat menerobos.
"Orang sini sudah jenuh kasih tahu karena sudah dikasih tanda berupa pagar tapi tetap terobos," katanya.
Tak heran, pernah ada kejadian pemotor jatuh dari atas jembatan.
Ketika itu pemotor melintas saat malam hari dari arah Bendosari ke Kalialang atau dari selatan ke utara.
Pemotor tak sadar jika jembatan itu rusak sehingga melaju saja hingga jatuh ke dasar sungai.
"Ya terjun bebas. Orang selamat hanya motor rusak," ungkapnya.
Warga Kalialang Arif (31) mengatakan, banyak orang seringkali kesasar ketika hendak melintasi jembatan tersebut.
Apalagi di aplikasi maps masih mengarahkan melintasi jalur itu.
"Padahal sudah dua tahun rusak. Warga sini mau mindah maps supaya tidak dilintasi juga bingung caranya gimana," katanya.
Menurutnya, jembatan rusak akibat longsornya tanah di sekitar jembatan.
Tak hanya jembatan, beberapa rumah warga juga rusak akibat tanah gerak tersebut.
Di antaranya rumah milik Joko yang lahan belakang rumah hilang terkikis longsor.
Kemudian rumah Sumini yang halaman teras rumahnya amblas.
"Pak Komari yang kasihan karena kandang kambing sama rumah hilang terbawa arus sungai," jelasnya.
Ia menambahkan, jembatan itu dibangun pada tahun 2010, dari sejak dibangun hingga sekarang kurang lebih empat kali ambrol.
"Informasinya mau diperbaiki tahun 2023. Semoga saja biar warga ga kesulitan," katanya. (Iwn)