PDIP Bisa Dapat Tiga Keuntungan, Jikalau Mau Usung Khofifah Indar Parawansa Sebagai Cawapres

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Berbagai survei hingga pendekatan para petinggi partai politik semakin memanas meski pesta demokrasi, Pemilihan Presiden (Pilpres) masih dua tahun lagi.

Beberapa pihak pun mulai mengutak-atik satu sosok dengan sosok lainnya sebagai pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.

Salah satunya adalah Ari Junaedi dari Lembaga Kajian Politik Nusakom.

Salah satu pandangannya adalah terkait keuntungan posisi jika Khofifah Indar Parawansa menjadi calon Wakil Presiden (Cawapres) bagi PDI Perjuangan.

Baca juga: Milenial Semarang Inisiasi Jarik Merah Putih Dukung Ganjar-Erick Thohir Maju Pilpres

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menilai PDIP bakal mendapatkan tiga keuntungan jika mengusung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai calon Wakil Presiden (Cawapres).

Keuntungan pertama, mendapatkan suara dari konstituen Nahdlatul Ulama (NU) dan merenggut suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sebab, Khofifah saat ini menduduki jabatan sebagai Ketua Muslimat NU.

“Maka sosok Khofifah sebagai penarik dukungan kaum nahdliyin atau NU."

"Belum lagi relasi PBNU dengan PKB yang tidak mesra sehingga pasangan pengantin PDIP dengan NU menjadi pasangan politik yang ideal,” papar Ari seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Suara Ganjar-Erick Thohir Semakin Menguat

Keuntungan kedua yang didapatkan PDIP, lanjut Ari, semakin amannya suara konstituen di Jawa Timur.

Sebab, masyarakat Jawa Timur bisa memilih PDIP karena Gubernurnya ikut terlibat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sedangkan keuntungan ketiga Khofifah bisa menjaring suara konstituen perempuan di tengah figur Capres yang didominasi laki-laki.

“Kehadiran sosok perempuan menjadikan lebar pita dukungan pemilih."

"Kehadiran Khofifah menjadi nilai plus,” ungkap Ari.

Baca juga: Pernyataan Jokowi soal Prabowo bakal Menang Pilpres Menuai Reaksi