Persebaya Surabaya
Kondisi Fisik Pemain Persebaya Menurun Setelah Jalani 3 Laga Uji Coba, Aji Santoso: Genjot Lagi
Pekan ini, Persebaya Surabaya memilih libur melakukan uji coba dan fokus untuk membenahi fisik.
TRIBUNJATENG.COM - Persebaya Surabaya rutin melakukan latihan uji coba tiap Jumat.
Namun, pekan ini, pelatih Aji Santoso memilih untuk libur.
Untuk diketahui, meski jadwal Liga 1 2022 masih belum jelas, Persebaya Surabaya tetap melakukan latihan hingga uji coba untuk menjaga kondisi pemain.
Baca juga: Silivo Junior Jadi Pahlawan Persebaya Surabaya di 3 Momen Penting Ini
Pekan ini, Persebaya Surabaya memilih libur melakukan uji coba dan fokus untuk membenahi fisik.
Hal itu seperti yang dilansir pada unggahan Instagram @surabayafans.27, Sabtu (12/11/2022).
“Mulai hari ini, intensitas latihan memang kami tingkatkan.
Kami latihan full sampai akhir pekan nanti,” tandasnya.
”Juga, tak ada uji coba,” tambahnya.
Perubahan program itu, kata Aji, melihat hasil evaluasi dari tiga kali uji coba yang telah dijalani selama libur kompetisi ini.
Yakni, saat lawan Persinga Ngawi, Gresik United, dan terakhir lawan Persekabpas Pasuruan.
”Fisik pemain menurun.
Ini tidak boleh dibiarkan.
Makanya, pekan ini kita genjot lagi.
Minimal bisa stabil,” ujarnya.
Tolak Sistem Bubble
Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri menegaskan pihaknya menolak tegas karena beberapa pertimbangan.
Menurut dia, jika sistem ini diterapkan akan berpotensi melanggar asas keadilan.
Oleh karena itu, tim berjuluk Bajol Ijo menginginkan agar kompetisi digulirkan seperti biasa.
"Kami ingin kompetisi ini berjalan normal home-away dan dengan penonton."
"Kalau kompetisi digelar dengan sistem bubble, itu melanggar asas keadilan," ungkap Yahya Alkatiri dikutip dari Surya.
Ia mencontohkan beberapa klub yang sudah melakoni laga tandang dan menelan kekalahan, kesempatan membalas di putaran kedua saat bermain di kandangnya sendiri akan sirna.
Ia tidak menyangkal bahwa bermain di depan pendukung sendiri memberi motivasi ekstra pada pemain.
Sebaliknya, bermain tandang akan menjadi tekanan tersendiri bagi pemain lawan.
Selain itu, perubahan format kompetisi akan berdampak buruk pada sisi finansial klub. Sebab, pemasukan dari tiket laga kandang otomatis lenyap.
"Kalau sistem bubble diterapkan dan tidak ada penonton, dimana asas keadilan itu," tuturnya.
"Kalau nantinya diterapkan sistem bubble, jelas tim yang sudah melakoni laga tandang dirugikan," kata Yahya.
Menurutnya, Tragedi Kanjuruhan memang harus jadi pembelajaran bagi semua pihak.
Namun, bukan berarti sepak bola digelar tanpa penonton lagi.
Tidak ada kondisi yang memaksa kompetisi harus digelar demikian.
Hal ini berbeda ketika pandemi yang saat itu lebih krusial karena menyangkut masalah kesehatan.
Yahya menambahkan, untuk itu diperlukan perbaikan secara menyeluruh agar Liga 1 tetap bisa dihadiri penonton.
Hal ini diberangi dengan menentukan standart keamanan baru yang bisa menjamin keselamatan dan kenyamanan penonton, pemain, ofisial, maupun semua pihak yang hadir di stadion.
"Semua harus diperbaiki, semua aspek, kita kan pasti gak mau kejadian di Kanjuruhan kembali terulang," ujarnya.
Dampak RUPS Luar Biasa
Manajemen Persebaya Surabaya berharap tidak ada lagi penundaan jadwal terkait rencana PT Liga Indonesia Baru akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada 15 November 2022 mendatang.
Rencana ini sudah disampaikan Direktur Operasional LIB, Sudjarno, usai owner meeting dengan perwakilan 18 klub Liga 1 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022) lalu.
Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri menyebut, jika kembali ada penundaan, kepastian lanjutan kompetisi tidak akan segera ditemukan titik terang yang menjadikan klub terus berada pada situasi sulit.
"Semoga segera saja ada keputusan final, tidak ditunda lagi," ungkap Yahya Alkatiri pada surya.co.id.
"Masalah kompetisi ini kan memang pembahasannya di RUPS Luar biasa yang rencananya tanggal 15 itu," tambahnya.
Karena belum ada kejelasan soal lanjutan kompetisi, Yahya katakan pihaknya enggan terburu-buru menentukan langkah ke depan, termasuk soal pembahasan kontrak pemain yang besar kemungkinan akan ada perpanjangan dari kontrak awal.
Penundaan kompetisi akibat insiden di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu berimbas pada molornya target rampungnya kompetisi sesuai jadwal awal pada bulan Maret 2023 mendatang.
Sebelum akhirnya dihentikan, Liga 1 2022 baru berjalan 10-11 pekan, artinya masing-masing tim masih menyisakan 23-24 pertandingan hingga kompetisi usai.
Jika dikalkulasi dengan asumsi tiap tim menjalani satu laga dalam sepekan, maka butuh 24 pekan atau enam bulan agar kompetisi selesai.
Jika dimulai kembali bulan Desember mendatang akan selesai dibulan Mei 2023. Dengan catatan, kompetisi tetap bergulir meski ada jadwal FIFA Matchday bulan Maret 2023 mendatang
"Intimya kami gak berandai-andai, kalau semuanya sudah jelas kan tahu langkah apa yang akan kami ambil. Nunggu RUPS Luar Biasa, semoga tanggal 15 itu ada hasil yang bagus," pungkas Yahya. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Jadwal Persebaya Surabaya: Libur Uji Coba Pekan ke-4, Pilih Fokus Benahi Fisik Pemain
Baca juga: Bintang Persebaya Surabaya Marselino Ferdinan Cetak Brace bagi Timnas U20 di Turki