Kenaikan Harga Bawang Merah dan Kedelai Jadi Perhatian Khusus Kemendag
Kemendag mengeklaim harga kebutuhan pokok mengalami tren penurunan, jika dibandingkan bulan lalu dan minggu lalu.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut, sebagian besar harga barang kebutuhan pokok per 11 November 2022 berada dalam kondisi yang stabil.
Bahkan, Kemendag mengeklaim harga kebutuhan pokok mengalami tren penurunan, jika dibandingkan bulan lalu dan minggu lalu.
Misalnya harga cabai merah keriting pada bulan lalu sebesar Rp 49.900/kg, per 11 November turun menjadi Rp 33.200/kg. Demikian juga dengan harga cabai rawit merah Rp 61.700/kg bulan lalu, turun menjadi Rp 46.500/kg per 11 November.
Bambang Wisnubroto, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, mengungkapkan, kondisi berbeda terjadi pada komoditas pangan bawang merah dan kedelai yang memerlukan perhatian khusus.
"Kenapa terjadi kenaikan harga bawang merah, mungkin perlu diidentifikasi lebih lanjut, karena menjelang Natal dan Tahun Baru tentu nanti akan ada tren kenaikan permintaan, ini perlu kita antisipasi bersama," jelasnya, dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin (14/11).
Berdasarkan data Kemendag per 11 November 2022, harga bawang merah saat ini mencapai Rp 36.300/kg, naik 7,72 persen dibandingkan dengan bulan lalu sebesar Rp 33.700/kg. Kemudian dibandingkan dengan minggu lalu harga bawang merah juga naik 3,42 persen.
Selain bawang merah, tren kenaikan harga juga terjadi pada komoditas pangan kedelai. Harga kedelai tercatat Rp 14.900/kg, naik 3,4 persen dari bulan lalu.
Untuk mengatasi kenaikan harga kedelai, pemerintah pusat dalam ini Kemendag, memberikan selisih bantuan harga di tingkat pengrajin tahu tempe sampai dengan akhir 2022 sebesar Rp 1.000/kg.
Wisnu menyampaikan, harga komoditas beras juga menjadi perhatian. Pasalnya, beras dalam 2 bulan terakhir memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen dan 0,03 persen. Adapun tren kenaikan harga beras masih berlangsung sampai dengan saat ini.
"Ini momen-momen krusial, karena bulan November, Desember, Januari ini adalah masa-masa paceklik, Maret baru panen. Ini perlu menjadi kewaspadaan kita," imbuhnya.
"Kami telah meminta kepada Bulog, dan kami juga mengharapkan pada dinas-dinas pemda seluruh Indonesia untuk bekerja sama dengan Bulog setempat melakukan kegiatan KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga)," tambah Wisnu.
Melalui KPSH, dia menambahkan, Bulog akan mengintervensi pasar melalui beras medium. KPSH dilakukan di pasar-pasar eceran, untuk menetralisir harga beras yang mengalami trend kenaikan.
Khusus untuk minyak goreng, per 11 November 2022 harga rata-rata nasional minyak goreng curah berada pada angka Rp 13.869/liter.
Harga tersebut berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 14.000/liter. Meski di bawah HET, harga minyak goreng saat ini naik dari bulan lalu, yakni Rp 13.783/liter. (Kontan.co.id/Ratih Waseso)